(viva.co.id)-BPOM RI beberapa waktu lalu menarik obat yang mengandung senyawa Ranitidin dari peredaran. Obat untuk mengatasi tukak lambung itu ditarik dari peredaran setelah badan kesehatan Amerika Food and Drug Administration (FDA), dan European Medicines Agency (EMA) menyatakan :
Senyawa ranitidin mengandung N-nitrosodimethylamine (NDMA) yang merupakan senyawa pemicu kanker yang bersifat karsinogenik.
Apa itu Ranitidin dan NDMA
Dilansir laman Health Harvard, ranitidin itu obat untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam perut. Ranitidine termasuk dalam golongan obat H2 histamine blocker, dan tersedia tanpa resep.
Fungsinya untuk mengatasi dan mencegah rasa panas perut (heartburn), maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh tukak lambung.
Ranitidin juga untuk mengobati-mencegah berbagai penyakit perut dan kerongkongan yang disebabkan terlalu banyak asam lambung, misalnya erosive esophagitis dan refluks asam lambung (gastroesophageal reflux disease, GERD). Sedangkan NDMA disinyalir sebagai sumber karsinogen atau zat penyebab kanker pada manusia.
NDMA juga dikenal sebagai pencemar lingkungan yang juga ditemukan dalam air, makanan termasuk daging, produk susu, dan sayuran. FDA juga pernah meneliti bahwa NDMA dan pengotor nitrosamine lain ada dalam obat hipertensi dan gagal jantung yang disebut Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs).
Dalam kasus NDMA di obat hipertensi FDA telah merekomendasikan penarikan obat-obatan itu karena kadar nitrosamine melebihi batas aman. Meskipun NDMA dalam Ranitidine masih ada dalam batas aman, namun FDA sedang mengevaluasi risikonya dalam kadar rendah.
Jika Anda terlanjur mengonsumsi ranitidin, FDA menyarankan untuk menghentikan penggunaannya dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penggantinya.
(Anisa Widiarini; Bahan dari : https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1182682-mengenal-bahaya-ranitidin-obat-asam-lambung-yang-ditarik-bpom)-FatchurR *



Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 


STOP NARKOBA, NARKOBA MEMBUNUHMU DAN MENGHANCURKAN MASA DEPANMU
Teringat era 80-90an, sy sdh lupa, saya ikut mempromosikan Ranitidin untuk pertama kalinya di Indonesia.
Doeloe belum dianggap dosa. Jadi bebas