Diabetes Di Jakarta Meningkat – Ini Penyebabnya
(republika.co.id)-JAKARTA; Angka penyakit diabet di Indonesia, khususnya DKI, meningkat. Peningkatan prevalensi diabetes ini diakibatkan oleh penerapan pola hidup tidak sehat, seperti konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) berlebih serta tidak rutin melakukan deteksi dini.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi diabetes yang signifikan di Indonesia, yaitu dari 6,9% pada 2013 jadi 8,5% (2018). Bahkan, International Diabetes Federation (IDF) mencatat sebanyak 2 dari 3 orang yang terdiagnosis tidak menyadari dirinya menyandang diabetes.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, dr Dwi Oktavia Handayani MEpid, mengatakan penyebab utama peningkatan diabetes di Indonesia, terutama Jakarta yang jadi kota metropolitan, ialah karena adanya transisi, baik itu epidemiologi, demografi, gizi, dan perilaku.
Transisi Epidemiologi
Pola penyakit berubah. Dulu, orang Indonesia, termasuk Jakarta, lebih banyak terserang penyakit menular, seperti diare dan TBC. Seiring dengan kemajuan teknologi dan zaman, pola penyakit sekarang berubah menjadi penyakit tidak menular, salah satunya diabetes mellitus (DM).
Transisi Demografi
Indonesia, khususnya Jakarta, mengalami bonus demografi beberapa tahun ini sampai ke depan. Usia produktif banyak, begitu pun usia lanjut. Makin lanjut usia maka jumlah diabetesi makin banyak.
“Diabetes makin banyak karena faktor alamiah dan usia,” ujar Dwi dalam acara peluncuran kampanye “Deteksi Dini dan Batasi Gula Garam Lemak untuk Cegah Diabetes” yang diselenggarakan Nutrifood yang berkolaborasi dengan Sumber Alfaria Trijaya di Jakarta, Selasa (5/11).
Transisi Perilaku
Saat ini anak lebih suka main gawai. Mereka jarang bermain diluar rumah, seperti bersepeda atau lari-larian. Akhirnya, anak aktivitas fisik. Mereka lebih banyak berbaring diatas tempat tidur. Ini membuat mereka jadi kegemukan. “Akhirnya pola metabolisme berubah jadi pola diabetes mellitus,” jelas Dwi.
Transisi Gizi
Anak zaman sekarang kebanyakan tidak suka makan sayur. Di lain sisi, orang semakin dimudahkan dengan makanan sederhana yang cepat saji dan tidak sehat. Akibatnya, pemilihan pola makanan jadi fast food atau junk food yang tinggi karbohidrat, tinggi lemak, kurang serat, kurang sayur dan buah, sehingga potensi diabetes meningkat.
(Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda; Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/q0hl90414/angka-diabetes-di-jakarta-meningkat-apa-penyebabnya)-FatchurR *