Tips Membangun Bisnis Startup Ala Alibaba
(cnnindonesia.com)-JAKARTA, JACK MA dikenal sebagai pendiri Grup Alibaba (1999), sesaat sebelum era gelembung internet (internet bubble) pertama yang berkembang (2000-an). Perjalanan Alibaba 20 tahun tidak selamanya mulus.
Perusahaan yang awalnya dari layanan e-commerce itu sempat membumbung akibat moncernya aliran pendanaan di era gelembung internet. Hingga terseok ketika gelembung itu pecah yang menyebabkan sejumlah perusahaan internet gulung tikar.
Porter Erisman saksi dari jatuh bangun perusahaan internet asal China. Ia mulai karir humas dan pemasaran di Alibaba. Hingga ia sempat diangkat jadi VP International Marketing, Website Operations, dan Corporate Affairs. Erisman membagikan pengalaman bersama Jack Ma bergulat di perusahaan itu. Berikut tips membangun bisnis ala Alibaba yang diutarakan Erisman dalam bukunya “Alibaba World”.
Jangan Remehkan diri sendiri
Yang patut diteladani dari Jack Ma adalah kegigihannya. Ia jadi pebisnis sukses meski sebelumnya hanya guru bahasa Inggris. “Saya terinspirasi (dengan) Jack Ma. Saya ingin orang bisa melihat guru bahasa Inggris bisa membuat perusahaan senilai US$500 miliar, maka tak ada alasan mereka (di negara berkembang) tak bisa melakukan hal yang sama,” terangnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/3).
Cari Solusi
Lebih lanjut, Erisman menyebut entrepreneur harus memiliki jiwa melihat masalah secara positif dan optimis melihatnya sebagai peluang. Ketika ada hambatan, mereka tidak menggerutu atau menyalahkan keadaan, tapi menyelesaikannya.
Perjalanan bisnis e-commerce di China yang mengalami kendala2. Misal akibat kesulitan pembayaran karena tidak populernya penggunaan kartu kredit. Jack lantas menginisiasi layanan pembayaran AliPay menggandeng seluruh bank di China. Ia ber-cita2 menjadikan Alipay jadi platform pembayaran terbesar, dan ke depan jadi bank yang akan mengalahkan bank2 besar di China.
Otodidak
Pendiri Alibaba memulai bisnis tanpa dibekali kemampuan bisnis handal. Perusahaan itu berjalan kacau di awal 2000-an. Namun, Jack Ma dan karyawannya di awal2 Alibaba berdiri mampu membesarkan perusahaan itu karena mereka belajar otodidak. “Kami kerja siang dan malam hari kami belajar yang tidak kami ketahui untuk meningkatkan kinerja kami.”
Bertahan dimasa sulit
Alibaba nyaris bangkrut sekitar 2003 ketika gelembung internet pecah. Perusahaan itu melakukan pemangkasan karyawan terutama para ekspatriat untuk menghemat anggaran perusahaan.
Jack Ma dapat orang yang tepat di masa yang tepat. Saat itu, ia baru mempekerjakan COO, Savio Kwan, yang sebelumnya berkarya 25 tahun di General Electric. Swan berhasil merestrukturisasi perusahaan itu dan membantu menyelamatkan perusahaan.
Umpan balik pengguna
Setelah restrukturisasi, langkah selanjutnya kembali berjuang memulihkan bisnis perusahaan. Seperti dikutip dari buku tersebut, Jack Ma menggunakan kekuatan utama yang dimiliki Alibaba sebelumnya, koneksi kuat dengan para pebisnis grosir.
Alibaba melebarkan sayap dengan para pemasok grosir ini ke berbagai kota di China, sebab tiap kota memiliki jenis industrinya tersendiri. Setelah itu, mereka mengembangkan layanan di situsnya dengan kerap mendengarkan keluhan pengguna dan melakukan perbaikan.
Mereka kerap seminar dengan pengguna dan pedagang di situsnya. Dari pertemuan itu mereka dapat masukan dari pengguna layanannya. Umpan balik pengguna ini membawa Alibaba dapat pemasukan pertama mereka dengan meluncurkan fitur promosi lapak pedagang.
Umpan balik ini yang terus membuat Alibaba tumbuh dan berinovasi dengan layanannya yang mereka lahirkan kemudian. (eks/age; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190314181957-185-377348/6-tips-bangun-bisnis-startup-ala-alibaba)-FatchurR *
Leave a Reply