Pertemuan rutin PSSI Los Angeles

Terima kasih pada Dr.HERU bersama Isteri yang saat kunjungannya di US dan Canada memenuhi undangan saya, menyempatkan meninjau pertemuan PSSI = Persahabatan Senior Senior Indonesia.
Terima kasih juga kepada TONY dan MIRA putera dan menantu serta Cucu Dr.HERU yang mengantar jemput Bapa Ibundanya menghadiri pertemuan ini. Padahal ini juga hari Ulang Tahun Dr. HERU yang tentunya jauh jauh hari sudah direncanakan mereka mau bikin avara keluarga juga.

Catatan saya yang membanggakan cara Putera& Menantu Dr.HERU dan AIDA membesarkan anak anaknya. Cucu Dr.HERU dan AIDA berbahasa Indonesia di Los Angeles dan percaya diri, menghampiri Kakek Nenek nya saat menjemput.
Ini cara membesarkan anak yan g tepat sekalai dijaman komunikasi global jadi mudah sekarang ini. Kemampuan berbagai Bahasa sangat memegang peran utama unuk maju diarena global. Kemampuan bahasa Tanah Air tentu modal utama untuk meraih peluang dimasa depan, selain melanggengkan persaudaran dengan keluarga yang masih ditanah air Indonesia.
Proficiate TONY dan MIRA sukses sudah tergambar bagi masa depan kalian sekeluarga.

PSSI sendiri memang inisaiatip saya bersama beberapa senior yang kami saling baru kenal di LA. Adalah Bapak YONGKI yang merayakan usia nya yang 80 tahun dibulan Matet 9 2015. Saat itu diharapkan yang kumpul akan banyak seniornya. Ternyata hanya 20 an senior. Maka saya nyeletuk mustinya jauh hari kita punya sarana kumpul kumpul untuk senior sehingga ada greget dan upaya untuk hadir kalau ada yang mengundang punya hajat. Bahkan spontanitas solider kalau ada yang memerlukan kehadiran teman. Bisa diharapkan mensadarkan yang muda muda, yakni anak2 kita bahwa kita orang uzur ini juga masih memerlukan komunitas. Tidak hanya jadi kerbau manut gudel beneran. Ke mana2 hanya bisa kalau kebetulan diajak anak di negeri luar Indonesia ini.
Dan kondisinya hampir semua anak diusia kerja, tidak punya waktu normal untuk keluarga, yaitu waktu berkomunikasi dengan Orang Tuanya, anak anaknya dan pertemanannya. Ini kerusakan yang membahayakan pembangunan watak yang mempengaruhi kebahagiaan mereka dan anak anaknya.

Pembicaraan ini disetujui spontan oleh beberapa teman ketika itu dan minta Pak CHARLIE CHEN jadi Ketua Koordinatornya. Lahirlah PSSI.

Belajar dari tradisi Ikatan Alumni Mater Dei Probolinggo statute PSSI juga bebas dari pertentangan dan dominasi Agama, Ras serta Pandangan Politik tertentu. Kami terbuka bagi siapa saja yang punya asal usul dari Indonesia dan mereka yang punya minat baik bagi Indonesia dan masyarakatnya yang di Los Angeles.
Tidak ada system keanggotaan, silahkan datang kumpul kumpul, diperkenalkan pada hadirin dilanjut jagong apa saja. Makan minum kalau kebetulan tidak ada yang ngebosi, ya cari dan bayar sendiri sendiri. Tempat pertemuan yang akan datang dipilih oleh kesepakatan yang hadir.
Pertemuan diadakan dua minggu sekali tiap hari Saptu, dari jam 11 pagi sampai terserah jam berapa mau bubaran. Kalau ada fun raising yang pegang uang juga Pak CHARLIE CHEN yang diumumkan tiap kali pertemuan.
Sederhana, mirip sekali dengan eksistensi Ikatan Alumni Mater Dei Probolinggo bukan! ! !