(Kakek)-Membongkar Bak Mandi dan Demam Berdarah(2/2)
Kembali kita berkisah tentang Kakek Farhan yang alumni juga. Dia pensiun dari suatu Instansi tahun 2005. Secara formil tugas keluarga Farhan, jelang selesai. Artinya mereka telah berhasil mengantarkan kedua anaknya menyelesaikan kuliahnya dan keduanya juga punya nafkah sendiri.
Mereka telah memberikan gelar kepada Farhan dengan tambahan gelas Kakek sebagai panggilan anak2 dari kedua anaknya. Kedua anaknya kini tinggal di dua propinsi yang berbeda dengan saudara dan orang tuanya. Jadi dua anaak dan ortunya tinggal di 3 propinsi berbeda, Juga asal Ny, Farhan dari Propinsi yang berbeda juga.
Kondisi itu membuat Farhan berpeluang mengisi hari2 pensiun nya selain menyiapkan diri untuk hidup di alam lain, juga mengisi wisata ke 3 propinsi berbeda. Walau tidak simetris lama kunjungannya, namun ke tiga lokasi itu selalu dikunjungi dengan rutin dan bahkan bisa ber hari2.
Lha terus apa hubungannya antara Kakek dan kepergian rutinnya dan dalam waktu sering ber-lama2 serta DBD? Ada donk. Berdasar pengamatan Farhan melihat suatu asrama pelatihan, rupanya Asrama itu tidak selalu ada siswa pelatihan. Akibat keteledoran Cleaning Servicenya, salah satu bak mandi yang airnya bersisa dihuni oleh jentik2 nyamuk.
Itulah yang memotivasi Farhan untuk mengubah 3 bak mandi buatan dirumahnya yang berjumlah 3 berbahan keramik dia bongkar dan dia ganti dengan 3 ember tanggung (tidak kecil), ukuran diameter atasnya 50an Cm dan diameter alasnya 35an Cm
Itu dia lakukan agar memudahkan menguras air ember2 itu dan jika akan ditinggalkan pergi kerumah anak cucunya atau Ortu Ny. Farhan, maka ketiga ember itu dikosongkan ditempatkan terbalik. Agar lokasi itu mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Tamat………… (FatchurR)