Kenikmatan berbagi pada sesama

bersedekahSeorang ibu bangga dan haru pada putri kecilnya yang ia dampingi dan bimbing dengan kasih agar tumbuh jadi anak baik. Hasil dari pendampingan, anak itu makin peka lingkungan sekitar. Ia mempunyai kasih yang besar dengan memberikan perhatian kepada teman-temannya. Mereka yang mengalami kesulitan dan menderita ia beri perhatian yang besar.

Ketika putrinya berulang tahun ke-9, ia merayakan dengan sederhana bersama teman-temannya.
“Kami sudah sibuk pesan hotel untuk merayakannya. Semua temannya saya undang. Kami cari tempat luas yang bisa dihadiri banyak undangan. Tapi putri menolak. Ia ingin merayakan di panti asuhan bersama temannya. Ia ingin berbagi kegembiraan dengan anak panti asuhan,” katanya.

Meski heran pada sikap anaknya, ibu terharu. Anaknya berhati mulia. Ia ingin berbagi kebahagiaan dengan temannya di panti asuhan. Kebahagiaan itu dirasakan putri (9 tahun) itu. Ia memberi semua hadiah yang ia peroleh untuk anak panti asuhan. Ia mampu berbagi kasih dengan sesama.

Kita hidup didunia yang makin tipis bersikap peduli sesama. Banyak anak tumbuh dalam dunianya sendiri. Misal, menghabiskan waktu dengan playstationdan merasa bahagia kalau berjam-jam main video game. Tak peduli waktu yang dibuang dapat digunakan membangun relasi yang baik dengan sesamanya. Akibatnya, mereka tumbuh jadi orang yang tak peduli sesama di sekitarnya.

Marilah kita sadar, punya semangat berbagi dengan sesama merupakan panggilan hidup kita sebagai orang beriman. Tuhan menghendaki agar kita berbagi kasih kepada sesama. Kasih yang kita bagikan tak akan hilang. Kasih yang kita bagikan memberi rahmat yang melimpah bagi hidup kita.

Berbagi kasih berarti kita ingin memberikan hidup kita untuk sesama. Kasih itu mengalir melalui perhatian, pelayanan dan sikap bela rasa yang kita berikan untuk sesama kita. Mari kita berusaha untuk selalu memiliki kemampuan untuk berbagi kasih dengan sesama kita. Tuhan memberkati. (http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2009/12/berbagi-kasih.html)-FatchurR

Catatan :

Saya jadi teringat pada komunikasi email Awal April 2013 yang dirangkum sebagai berikut :

  1. Penyakit yang diderita istri Alumni (sebut saja IA) adalah jenis penyakit yang memerlukan waktu “Lama”. Di opname atau tidak, tetap memerlukan biaya besar. Sehingga akan mengempeskan saku dan susutnya Aset.

Gejala susutnya aset dan duwit, terlihat dari penundaan cuci darah sehari waktu liburan Peringatan wafatnya Yesus Kristus, karena   ada tambahan biaya Rp 500.000, selain hari biasa tarif standar Rp 900.000,- Penundaan ini berakibat makin parahnya penyakit IA, dst (AAA)

  1. Saya setuju diatur membantu beban untuk IA, secara pribadi langsung atau kolektif. Sekalian tanyakan soal pindah rumah dan bisnisnya (BBB)

 

Saya setuju ada bantuan baik langsung n kolektif. Kondisi dia ibarat jatuh ditimpa tangga. Saya pernah tanya langsung, dia cerita selama opname 37 hari habis 92j. Dapat sumbangan 54j. Info lain, Uang hasil penjualan rumah sudah habis.

Jadi pendapat saya, sudah pernah dilaksanakan, bagi yang akan membantu langsung dipersilahkan karena kebutuhan dia darurat dan bagi yang mau ngatur kolektif baik sekali. Saya sdh ada rencana dalam waktu dekat ini akan membantu lagi. Demikian pendapat saya (CCC).

 

  1. Putus asah sih tidαƙ, dalam keadaan ekonomi seperti ini harus nanggung beban mental dan beaya yg amat berat. Uang sudah ludes, perbaikan kesehatan tΐϑαƙ terlihat bahkan makin merosot. Saya pelajari, orang lain yang baru cuci darah keadaannya lebih segar, waktu HD mereka ada yang tidur dan ada yang makan2 melampiaskan diet ketat se-hari2.

Tapi istriku, dia amat menderita. Saat HD, kalau tidak demam, nafas sesak. Post HD, kesadaran hilang sampai 18jam. Bila mau HD lagi, trauma. Tΐϑαƙ dilakukan, terancam nyawanya. Entah beaya untuk pulang dari RS dan beaya HD dlm minggu ini dapat dr mana? Oh Tuhan , aku bisanya berdoa, mengeluh dan mengeluh (DDD)

  1. Masalah rumah dia minta tolong saya mencarikan kontrakan di Sidoarjo, karena lebih murah dari di Surabaya. Saya sudah keliling tapi belum dapat. Padahal pertengaha April dia harus keluar dari rumahnya

 

Beberapa hari lalu setelah IA opname 37 hari di RKZ, dia kehabisan dana, dan minta dokter  agar IA dipulangkan, namun hampir tidak bisa keluar, karena tak mampu melunasi biaya RS. Akhirnya dia berhasil dapat pinjaman. Namun 2 hari setelah itu IA anfaal, sulit bernafas dan tensi turun. Dia panggil ambulance dibawa ke RS segera cuci darah yang belum jadwalnya.

Bisnis dia makin merosot, dia saat ini sudah tidak berdaya (EEE)

 

  1. Salam IAMDP,  Terima kasih sudah mengabarkan kondisi IA. Terus terang, tadinya, saya tidak bisa berkata apa apa, perihal sakitnya IA. Kondisi ini saya pernah alami, keadaan mama saya yang sakit dirawat di RS.

 

Saya cuma berharap, Teman Teman dia, rekan IAMDP yang mampu dan tidak Pelit, mengerti apa yang harus dilakukan dengan mendengar, melihat kondisi IA dan dia. Saya masih punya tanggung jawab dengan anak saya yang sakit Autism, dan perawatan karena jatuh. Tidak bisa menutup telinga dan mata untuk kondisi mereka yang memang memerlukan bantuan.

 

Saat ini saya memantau 3 orang Alumni MDP, 1 di Probolinggo, adik kelas sakit Kanker Gondok.  1 di Surabaya , IA   dan 1 di Sidoarjo , teman angkatan 77 yang sebagai Kepala Rumah Tangga, anak2 masih kuliah sambil kerja, kena musibah kecelakaan , kaki robek, patah hingga punggung, tidak bisa jalan. Majikan tidak mau bertanggung jawab, dengan kondisi karyawan yang tidak mampu masuk kantor lagi.

 

Saya Pribadi dan Teman A77 mengumpulkan dana, membantu semampunya kebutuhan berobat. Saya bukan konglomerat, yang bisa banyak membantu yang membutuhkan. Tapi saya melihat Alumni MDP yang Konglomerat tidak peduli atau belum mengetahui kondisi teman atau almamater MDP.

 

Untuk itu, saya Imbau/Ajak, Bapak Ibu Alumni MDP yang tahu Teman Seangkatannya Kaya, Konglomerat, setidaknya diberitahu, diminta bantuan, Berderma bagi teman nya, alamamater sendiri, kalau perlu di Todong, seperti saya menodong teman2 yang mampu, kaya, ( A 77 sayangnya tidak ada yang menjadi Konglomerat, tapi Puji Tuhan , masih ada yang Dermawan , walau ada yang susah). Kita berikan sedikit ceramah apa arti Berderma bagi sesama. Dan Ketua A77 bisa mengumpulkan dana untuk membantu yang membutuhkannya.

 

Saya harus berani menulis dan memberi sedikit saran kepada Alumni IAMDP, untuk membantu selain DOA juga DANA untuk kebutuhan Pengobatan yang memang sangat dibutuhkan. Selain itu juga kebutuhan Rumah Tangga selama tidak dapat berkarya untuk keluarga.

 

Hidup didunia ini memang penuh perjuangan, namun jika saling membantu dan mengerti, Maka perjuangan dilalui dengan baik. Dan percayalah hidup kita selalu dalam Lindungan Tuhan. Demikian semoga kita semua selalu Semangat dalam kehidupan ini dan Selalu memohon dalam lindungan Tuhan.

 

Note:

Saya berdoa agar Tuhan menyentuh hati para Dermawan dari IAMDP setelah membaca tulisan  ini, dan tidak membaca dan menganggap sebagai angin lalu saja. Semoga.!!. (FFF)

 

Tulisan ini harus saya akhiri dengan komentarnpenulis :

a)        Segala hal yang terpikir oleh anda, itulah sesuatu yang tepat bagi anda dalam menyikapi artikel diatas

b)        Nenekku pernah bilang, untuk berbagi dan menyumbang apapun tidak harus menunggu kaya. Kita bisa berderma tanpa harus mengganggu perekonomian kita, cukup denganhanya mengontrol dan mengoptimalkan pengeluaran anda. Yang tidak sangat penting itulah dihemat untuk berbagi sebagai rasa bersyukur atas kelebihan dan kenikmatan yang masih kita alami.

c)         Bagi yang dikaruniai sehat, ada baiknya ikut meringankan teman kita itu yang menderita tersebut dan teman2 lainnya melalui Rekening BCA IAMDP 03906 77588, an Christ Paulus; Kami siap menyalurkan sumbangan anda; jangan lupa menginformasikan melalui kepada erhason@yahoo.com      (FatchurR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita