Obat untuk segala penyakit
Harian Kompas pada tanggal 19/05/12 menulis ihwal nasib mereka yang terpedaya berobat alternatif. Kecemasan saya terhadap terapi alternatif yang menjamur melebihi batas kesabaran profesi. Makin banyak masyarakat tersesat berobat karena salah memilih alamat berobat. Lekas percaya pada terapi dan penyembuhan alternatif.
Pasti diragukan kebenarannya kalau ada obat atau bahan berkhasiat atau cara penyembuhan untuk segala macam penyakit. “Sindroma Ponari” batu dari langit bisa mengobati penyakit apa saja, bukti kita sedang kembali ke zaman Majapahit.
Dunia medis menempuh riset, uji khasiat, uji klinik, sebelum suatu bahan berkhasiat atau cara terapi diterima. Setiap penyakit memiliki mekanismenya sendiri, yang berbeda-beda, mana mungkin diatasi dengan satu obat atau satu cara yang sama.
Keputihan, kemandulan, bahkan sakit ginjal pun penyebabnya lebih dari satu. Berarti obat atau cara penyembuhannya tak mungkin hanya dengan satu jenis obat atau satu cara terapi. Saya sedih masyarakat kita lekas percaya dan tidak skeptis terhadap tawaran pengobatan alternatif.
Dunia medis menerima beberapa terapi alternatif (complementary alternative medicine), namun tidak setiap yang alternatif masuk akal medis. Itu sebab makin banyak pasien kanker terlambat diobati medis karena pasien mampir-mampir dulu di terapi alternatif, akibatnya setelah kankernya stadium lanjut, dokter sudah angkat tangan.
Jadi tidak ada cara sederhana untuk mengobati penyakit paling enteng pun. Apalagi untuk segala jenis penyakit. Dipetik dari buku “Sehat Itu Murah” Penerbit Buku Kompas, Cetakan ke-12 2011; dr Hendrawan Nadesul- (Harjono P Djati)-FatchurR
Leave a Reply