Tidak Usah Impor Komoditas Pangan Lagi

Tidak Usah Impor Komoditas Pangan Lagi(cnbcindonesia.com)-JAKARTA; Menteri Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim proyek food estate adalah momen memodernisasi pertanian. Demi mencapainya, ada 3 pengungkit utama, yaitu bibit, pupuk, serta alat dan mesin pertanian (alsintan).

 

Teknologi alsintan : Drone, water drip irrigation, dan transplanter diharapkan bisa mendukung pertanian modern lebih terintegrasi. “Kita punya lahan 7,5 juta hektar. Alsintan kita masifkan separuh. Bayangkan, berapa peningkatan produktivitas kita hasilkan. Jangan impor lagi. Kita bahkan bisa ekspor,” sebutnya  resmi, seperti dikutip Kamis (28/01/2021).

 

Ungkapan tidak impor lagi nyatanya sulit terjadi. Faktanya, Indonesia bergantung pada komoditas pangan impor, salah satu yang terasa, kedelai jumlah impor per tahun bisa 3 juta ton. Selain itu, daging sapi demikian, Kita bergantung Australia. Ketika stoknya menipis, harganya melambung tinggi. Tidak ketinggalan bawang putih dari China, gula dari India dll.

 

Demi mencapai titik kita bisa mengandalkan kakinya sendiri untuk hidup tidak mudah, apalagi jika menargetkan swasembada pangan sejak beberapa puluh tahun silam. Namun, kita perlu bersiap dengan pengembangan pangan, cara pemerintah kini melalui pengembangan food estate. Perlu persiapan teknis, selain alsintan, juga pengembangan varietas benih unggul serta distribusi pupuk tepat sasaran.

 

“Tak ada yang bisa dikerjakan sendiri. Kita harus bekerja sama mewujudkan pertanian modern,” ungkap Luhut. Mentean Syahrul Yasin Limpo menyebutkan peneliti Balitbangtan perlu diberikan akses untuk terlibat dalam pengembangan setiap tahapan pembangunan pertanian, dari hulu hingga ke hilir.

 

“Kita bisa siapkan (teknologi) itu, saya yakin. Saya dan kawan-kawan siap kerja di lapangan,” sebut Syahrul. Ia mengklaim fokus meningkatkan penggunaan alsintan oleh petani di lapangan. Apalagi, mekanisasi pertanian dipercaya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan produksi.

 

“Penggunaan alsintan bisa menekan angka losses (susut hasil) hingga di bawah 3%- 5%. Kalau kita mau tingkatkan produktivitas berbagai komoditas strategis kita, mulai dari padi, kedelai, hingga gula, maka mekanisasi pertanian harus menjadi bagian penting dari program kita,” terang Syahrul.

 

Berdasarkan data kajian Kementan, mekanisasi terbukti dapat mengurangi susut dan meningkatkan mutu hasil pertanian. Misalnya, susut hasil panen padi secara manual sebesar kurang lebih 9,4%. Tapi penggunaan alsintan mengurangi menjadi berada di kisaran 3%.

 

(wia; Sandi Ferry;  Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/news/20210128111140-4-219347/luhut-tidak-usah-impor-komoditas-pangan-lagi-yakin-pak)-FatchurR *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita