Motor listrik roda tiga
Solo, Kompas.com-Dwi Ari Sutanti, warga Ngoresan, Jebres, Solo, tak sangka sepeda listrik roda-3 warna silver miliknya jadi perbincangan masyarakat. Fotonya saat mengendarai sepeda listrik itu viral di medsos dan mengundang penasaran para netizen.
Menurut Dwi, kendaraan Motec 3 Tiger itu sepeda listrik. Kecepatannya tak sekencang kendaraan mesin. Dwi mengaku beli kendaraan itu karena ingin lebih aman saat berkendara daripada dengan kendaraan roda dua. Dia jelaskan awal dirinya bisa memiliki sepeda listrik ini.
“Mungkin karena tidak muda lagi, Mas. Jadi saya kurang gesit saat mengendarai roda-2. Saya dibantu anak saya cari informasi tentang sepeda listrik, tapi nemu sepeda seperti itu (roda tiga). Lalu beberapa kali saya minta tolong anak saya memastikan apakah benar ada atau iseng,” kata Dwi, (24/3/17).
Saat itu, Dwi mencoba menghubungi satu diler, namun Dwi curiga karena saat hendak tanya lebih jauh tentang sepeda listrik roda tiga, dirinya tidak dijawab pasti. “Justru saya diminta transfer terlebih dahulu, saat itu saya curiga,” katanya. Enam bulan lalu, Dwi dapat info di Surabaya, salah satu diler menjual kendaraan yang diinginkan. Dirinya minta tolong ke anaknya memastikan lebih lanjut.
“Awalnya kikuk karena tak terbiasa, tapi tak butuh waktu lama saya bisa menjalankan. Saya pakai hanya pergi ke pasar atau ke tempat dekat. Itu kan hanya aki, Mas, jadi harus mempertimbangkan jumlah beban, medan jalan dan jaraknya, agar tidak kehabisan saat di jalan,” katanya.
Dwi menambahkan dari keterangan pihak diler, suku cadangnya didatangkan dari luar negeri tetapi dirakit di Surabaya. Dia membelinya dengan harga Rp 39 juta.
Pakai Aki
Sepeda listrik roda tiga ini panjangnya 200 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 160 cm berbobot 100 kg. Moda ini bergerak memanfaatkan 5 buah aki kering 60V-20 A. Aki itu berjenis sealed lead acid (SLA) ukuran 12 Volt-12Ah atau Accu SLA 12/12. Untuk bergerak, sepeda motor ini dikendalikan dinamo brushless. Dwi harus charge aki tiap 5 jam sekali.
“Saya sedikit modifikasi, saya tambahkan satu aki lagi untuk cadangan apabila habis ditengah jalan mas,” katanya. Saat membeli kendaraan ini, Dwi tidak memperoleh surat kendaraan seperti STNK atau BPKB, atau pelat nomor.
“Saya sempat dihentikan Pak Polisi, lalu juga dimintai surat2nya. Lalu saya bilang, dari tokonya tidak ada surat2nya. Waktu itu petugas hanya berpesan hati2” tutur Dwi. (M. Wismabrata; Caroline Damanik; http://regional.kompas.com/read/2017/03/24/17102801/jalan-jalan.bersama.pemilik.motor.listrik.roda.tiga.yang.fotonya.viral.di.medsos)-FatchurR