Sifat kepiting didalam baskom

Saat jelang malam, di tepian pantai, terlihat nelayan2 sibuk menangkap kepiting yang biasanya keluar dari sarang. Ketika matahari terbenam, Kepiting itu berkeliaran & berlarian menyambut ombak. Para nelayan sangat menikmati buruannya.

Setelah tertangkap, kepiting itu dimasukkan ke baskom. Uniknya, baskom itu tidak perlu diberi penutup untuk mencegah kepiting meloloskan diri. Di baskom yang berisi puluhan kepiting, terlihat kepiting ber-gerak2 terus, seperti hendak mencoba meloloskan diri dari baskom.

Capitnya digunakan sekuat tenaga untuk mencari pegangan demi naik ke atas baskom agar bisa keluar. Satu sama lain melakukan hal yang sama. Saling dorong & saling tarik membuat kepiting itu justru tak bisa naik ke atas. Menariknya, saat ada 1 atau 2 ekor kepiting yang hendak berhasil keluar,

Kepiting yang di bawah itu justru seperti berusaha menarik kembali kepiting itu ke baskom. Capit yang kuat selalu digunakan menarik sesama kepiting yang hendak lolos dari baskom. Begitu seterusnya. Jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri keluar dari baskom, teman2nya pasti berusaha keras menarik kembali ke dasar baskom.

Akibatnya, meski baskom terbuka lebar, tak ada satu pun kepiting yang keluar. Ketika tertangkap, hampir mustahil si kepiting bisa selamat karena mereka justru saling tarik ketika di dalam baskom. Itulah yg membuat para nelayan tidak pernah menutup untuk mencegah tangkapannya lari.
Para nelayan tahu persis sifat kepiting sehingga tak perlu repot membuat tutup baskom. Jika kepiting sudah berada di tangan nelayan, nasib kepiting sudah pasti, apakah mau langsung dimasak atau dijual ke pasar.

Kepiting yang seharusnya bisa memanfaatkan kekuatan capitnya untuk menyelamatkan diri, tidak bisa melakukan hal itu karena mereka malah saling tarik. Itulah sifat kepiting yang tidak bisa melihat kepiting lainnya berhasil keluar dari penangkapnya.

Kisah kepiting itu mengingatkan kita pada kehidupan manusia pada umumnya. Kadang manusia bertingkah laku seperti kepiting di dalam baskom. Saat ada teman berhasil mencapai prestasi, maka kita bukannya ikut berbahagia tapi, kita justru merasa iri, marah, tidak senang atau malahan berusaha menjatuhkan temannya.

Daripada berniat menghalangi atau menjatuhkan orang lain, lebih baik bagi kita untuk terus mendoakan teman2 kita mencapai kesuksesan. (http://hajingfai.blogspot.co.id/2012/07/cerita-inspiratif-kepiting-dalam-baskom.html#axzz4cK68UGsB)-FatchurR

Catatan:

1-Jadi ingat elite Politik, yang kalah berupaya menjegal dan cari peluang untuk menggantikan

2- Padahal lebih baik, bagi yang belum berhasil berkuasa, (sebagai anggota Koalisi atau oposisi) merintis menyejahterakan rakyat dengan cara berbeda dan inovasi lain (FR)