3000 Lembaga Terintegrasi Dengan Data Dukcapil
(republika.co.id)- JAKARTA; Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri menyebutkan lebih dari 3.000 lembaga di Tanah Air berintegrasi dengan Dukcapil. Integrasi itu untuk proses verifikasi, validasi dan pemadanan data.
“Data kependudukan kita jauh lebih rapi dan dipakai 2.119 lembaga di pusat, ditambah SKPD di pemda kurang lebih 800 hingga 900 lembaga. Jadi sekitar 3.000 lembaga berintegrasi dengan Dukcapil,” kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif saat diskusi daring dengan tema menyoal data bansos Covid-19 pentingnya audit teknologi untuk menguraikan ketidakharmonisan data di Jakarta, (9/9).
Jika melihat sektor, sektor industri jasa keuangan paling masif berintegrasi dengan data Dukcapil. Dari perbankan tercatat 1.177 bank, pasar modal 124 lembaga, dan ada 74 lembaga pembiayaan.
Ada 65 kementerian dan lembaga, telepon seluler, 57 lembaga asuransi, 10 lembaga penegak hukum, 5 koperasi dan 45 rumah sakit atau institusi kesehatan. Ada pula lembaga lain termasuk institusi, hotel dan lembaga layanan publik di pemda. “Yang marak ialah perguruan tinggi ada 700an perguruan tinggi yang kami proses dengan 462 di antaranya baru selesai,” katanya.
Integrasi berbagai lembaga itu pada data Dukcapil cukup baik. Beberapa tahun silam ada masa sulit. Banyak lembaga tidak percaya data Dukcapil. Pada 2013, hanya 10 lembaga yang percaya dan berintegrasi. Lalu bertambah 10 lembaga (2014) hingga tahun 2015 ada 70 lembaga yang percaya.
Dengan kepercayaan lembaga pada Dukcapil kian meningkat. Posisi 33/9/20020 ada 4,7 miliar kali akses pada NIK untuk diverifikasi. Termasuk sejumlah kerja sama dalam rangka penanganan Covid-19 misalnya : Kartu prakerja ada 40 juta kali pakai data Dukcapil. Juga data yang dipakai wisma atlet serta pembagian hibah dan bantuan sosial misalnya di Jabar, Jatim dan Semarang.
Ia terus membantu lembaga dan kementerian untuk terkoneksi data Dukcapil dan mengembalikan jika ada yang tidak dapat dipadankan. “Biasanya lembaga memberi misal nama, tanggal lahir dan tempat lahir. Saat NIK ditemukan, datanya akan kami lengkapi. Yang tidak cocok kami kembalikan,” ujarnya.
Kerja sama dengan lembaga dapat memberi data kependudukan seseorang lebih rinci, misalnya kerja sama dengan telepon seluler, membuat negara dapat mengintegrasikan data kependudukan dengan nomor teleponnya. “Juga bisa saja data lain masuk, misalnya SIM, nomor BPJS dll sehingga bisa tampak data balikan bahwa penduduk sudah punya data yang masuk dalam sistem base kita,” katanya.
(Friska Yolandha; Bahan dari : https://republika.co.id/berita/qgea3h370/3000-lembaga-telah-berintegrasi-dengan-data-dukcapil)-FatchurR *
Leave a Reply