Canggih Masa Depan Ibukota Baru(3/4)

(alinea.id)- Kota Hijau

Pembangunan IKB harus memiliki syarat mutlak bisa menciptakan kualitas kawasan pedestrian yang teduh dan nyaman bagi pejalan kaki. Apalagi, jika konsep IKB ini kota yang smart, green, beautiful, dan sustainable, serta ramah bagi pejalan kaki.

 

Founder and Founding Partner of URBAN+ dan anggota Ikatan Ahli Rancang Kota, Sibarani Sofian mengatakan pemerintah harus mulai memikirkan kriteria atau tujuan apa yang akan dicapai dalam master plan IKB nanti. Sebab, dari kriteria itu nantinya ditentukan resep untuk merancang kotanya.

 

“Kalau mau orang mengurangi konsumsi mobil pribadi, berarti dia harus naik angkot. Saat dia mau naik angkot dia harus berjalan dari bangunannya dengan mudah keluar untuk dapat angkot dan tidak panas,” kata dia.

 

Hari ini orang tidak mau jalan kaki jika kawasan teduhnya sedikit. Apalagi, lokasi IKB berada di Pulau Kalimantan dengan tingkat kelembaban tinggi. “Hari ini, baseline-nya orang tidak mau jalan kalau shading-nya itu hanya setengah atau dua meter. Kita harus buat shading kontinu 50 meter sehingga orang mau jalan,” ucapnya.

 

Ia mengatakan karena berada di garis khatulistiwa, tingkat kelembaban Kalimantan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jakarta. Di Kalimantan, kelembabannya dapat mencapai 80%, sedangkan Jakarta dan Singapura hanya 65% sampai 70%.

 

Pasalnya, udara dengan tingkat kelembaban tinggi tidak hanya membuat orang gerah dan berkeringat dan lengket. Dengan demikian, katanya, orang akan mencari kendaraan atau lokasi yang lebih nyaman.

 

“Jadi saat kita berkeringat kita enggak akan jalan, kita gunakan mobil, atau berada pada ruangan yang selalu ada air conditioner-nya. Dan akhirnya menghabiskan banyak energi, dan tidak tercapailah tujuan kita untuk mengurangi konsumsi karbon,” ujarnya.

 

Untuk itu, menurut Sibarani, mulailah dengan membuat sebuah master plan yang dapat diukur kriterianya dan dapat selalu dimonitor, bukan hanya asal estetis dan menarik.

 

“Kebanyakan desain saat membuat master plan menggunakan paradigma yang sifatnya estetis. ‘Wah bagus, secara visual keren’, Padahal kalau dilihat dari desain urban space-nya mungkin tidak berkinerja dengan baik,” jelasnya.

 

Ia pun mengatakan sudah ada teknologi yang dapat merancang pemodelan bangunan yang dapat menimbulkan suasana yang sejuk dan nyaman, dengan memanipulasi arah angin.

 

Ia menjelaskan, pemodelan ini didesain secara komputerisasi dengan mengambil data besaran angin di suatu wilayah dan kemudian disesuaikan dengan bangunan yang akan dibangun sehingga dapat mendistribusikan udara dengan baik.

 

“Jadi walaupun temperaturnya tidak turun, perception off climet-nya berkurang. Mungkin temperaturnya 32 derajat celcius tapi terasa 29,5 derajat celcius,” tuturnya.

 

(Nanda Aria Putra; Alfiansyah Ramdhani;  Bahan dari : https://www.alinea.id/nasional/desain-canggih-masa-depan-ibu-kota-baru-ri-b1XkL9met)-FatchurR * Bersambung…….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita