Sejarah bumi di Wonocolo(1/2)

Sejarah bumi di WonocoloWISATA alam jadi andalan utama Indonesia meski di beberapa daerah, wisata budaya dan kreatif buatan manusia serta wisata laut juga mencuat. Bagi pelancong, alam menawarkan keindahan sekaligus jejak cerita masa lalu yang menarik disimak.

 

Salah satunya, wisata sejarah bumi (geoheritage) di Lapangan Wonocolo, Kec-Kedewan, Kab-Bojonegoro, Jatim. Dua tahun terakhir, PT Pertamina EP, didukung Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merintis wisata Petroleum Sejarah Bumi Wonocolo. Pada Maret 2016, Petroleum Sejarah Bumi Wonocolo mulai diperkenalkan.

Desa Wonocolo merupakan salah satu daerah yang memiliki cadangan minyak bumi dan gas, atau senyawa hidrokarbon. Kawasan ini termasuk area kerja Pertamina Asset-4 Cepu.

Dari sisi tinjauan geologi, struktur Wonocolo merupakan satu rangkaian di dalam model struktur lipatan batuan atau antiklin Kawengan di cekungan Jawa Timur bagian utara. Cekungan ini terbentuk sejak awal zaman tersier dengan hunjaman Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia.

Dari sisi sistem petroleum, cekungan Jawa Timur bagian utara memiliki kandungan organik sehingga potensial menghasilkan minyak dan gas. Lebih dari 100 tahun, warga desa mengebor secara tradisional. Hanya dengan kedalaman sekitar 300 meter, warga sudah bisa mendapatkan minyak.

Kedua tinjauan ini merupakan tawaran pendidikan yang dirintis dalam wisata Petroleum Sejarah Bumi Wonocolo.

 

Untuk menuju Wonocolo, pengunjung bisa melalui jalan darat dari Surabaya, dengan lama perjalanan sekitar 3-4 jam. Pagi hari merupakan waktu yang tepat memulai perjalanan. Setidaknya, saat tiba pukul 07.00 pagi, pengunjung akan disuguhi pemandangan perbukitan, muncul dari kabut yang tersibak.

Dari jarak dekat, perbukitan itu dipenuhi menara pengebor berbentuk segitiga dan berbahan kayu. Beberapa menara segitiga kayu masih beroperasi, tetapi ada juga yang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya karena sumur minyak sudah mati.

Menjelang siang, aktivitas masih berlanjut. Sejumlah penduduk Desa Wonocolo masih asyik menimba, menyuling, dan mengangkut minyak.

Tradisional
Public Relations Manager Pertamina EP Muhammad Baron, akhir pekan lalu, di Cepu, mengatakan, luas area yang dirintis wisata Petroleum Sejarah Bumi Wonocolo mencapai 100 hektar.

 

Luas ini sudah termasuk pengembangan infrastruktur jalur pengunjung berjalan kaki, lalu lintas kendaraan pengunjung wisata, dan area sumur percontohan. Adapun luas wilayah pengeboran tradisional sekitar 50 hektar, dengan 50 unit sumur.

”Ide awal memang dari pola pengeboran tradisional yang diwariskan turun-temurun. Namun, seiring berjalannya waktu, pengeboran baru terus bermunculan, masif, dan tanpa memperhatikan kelestarian alam. Tujuan lainnya, mengedukasi mereka mengenai alternatif mata pencarian di luar aktivitas penambangan,” ujar Baron. Bersambung / …………… (Mediana; I Made Asdhiana; http://travel.kompas.com/read/2016/07/27/212000727/Menikmati.Sejarah.Bumi.di.Wonocolo?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp)-FatchurR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita