Pertunjukan Ondel Ondel Doeloe Dianggap Penolak Bala
(travel.okezone.com)- BAGI yang tinggal di DKI, tentu tidak asing dengan ondel-ondel. Boneka raksasa yang tingginya ±2,5 meter itu kesenian Betawi dan salah satu ikon ibu kota. Selain itu, kini di jalan-jalan protokol sering ditemui rombongan ondel-ondel yang menari dengan iringan musik
Ondel-ondel terbuat dari rangka bambu dan kayu pakai ijuk untuk rambutnya. Biasanya sepasang yaitu lelaki dan perempuan. Ondel-ondel laki-laki wajahnya warna merah dan yang perempuan wajahnya putih. Ondel-ondel digerakkan manusia dengan cara manusia masuk ke dalamnya dan ada iringan music
Merangkum berbagai sumber, (24/6, doeloe ondel-ondel sebagai penolak bala atau gangguan roh halus dan pelindung di kampung. Ondel-ondel dianggap leluhur yang melindungi turunannya. Maka tak heran bila ada unsur mistis. Kini bermakna simbolis yaitu menyimpan kearifan menjunjung hidup bersih dari kejahatan dan sebagai pengingat untuk melenyapkan sesuatu yang merusak tatanan kehidupan.
Awal mulanya hingga kini gak diketahui. Berdasar bukunya W. Scot tertulis boneka ondel-ondel ada di Jakarta (1605). Wisatawan asal AS, E.R. Scidmore mengatakan saat tinggal di Batavia dia lihat tarian jalanan seperti ondel-ondel abad-19. Di buku berjudul Geschiedenis Van Java Jilid II karya W. Fruin Mees terungkap jika di abad ke-17 ada iring-iringan menampilkan boneka besar yang digerakkan manusia.
Seiring waktu, seni pertunjukan ondel-ondel tak hanya menolak bala tapi mulai jadi bagian semarak pesta rakyat, penyambutan tamu kehormatan, arak-arakan pengantin sunat, atau pernikahan. Musik pengiring ondel-ondel dari Gendang Tepak, Gendang Kempul, Kenong Kemong, krecek, gong, dan terompet. Ada pula yang mengiringnya dengan pertunjukan pencak silat Betawi.
Masa Gubernur Ali Sadikin, ondel-ondel diangkat jadi kesenian Betawi. Tujuannya menaikkan citra masyarakat Betawi dengan ciri khasnya dan menjadikan DKI sebagai kota tujuan wisata. Sejak itu, ondel-ondel berfungsi sebagai seni pertunjukan. Adapun Ondel-ondel sebagai pajangan, peletakkannya di sebelah kiri dan kanan pintu masuk.
(ren; Tiara Putri; Bahan dari : https://travel.okezone.com/read/2018/06/24/406/1913295/tak-hanya-sebagai-seni-pertunjukan-dulu-ondel-ondel-dianggap-sebagai-penolak-bala)-FatchurR *



Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 


Leave a Reply