Mistis jimat
Gak tau deh ni cerita beneran apa bohongan, tapi (serius) ini teman saya yg ceritain ttg pengalaman dia waktu masih muda dulu. Waktu itu teman saya disuruh pergi ama ayahnya utk mengirimkan undangan ke sebuah perkampungan. Daerah ini wilayah terpencil dan hanya ada beberapa kepala keluarga saja.
Setibanya di sana, teman saya langsung mendatangi rumah yg dituju dan menyerahkan undangan yg dibawanya. Sebenarnya dia mau pulang, tapi tuan rumah menawarkan segelas kopi dan ubi goreng utk teman saya. Mereka pun duduk di teras sambil bercerita. Arah bicaranya lanjut tentang tukang bubur yg pernah dirampok dan dibunuh oleh gerombolan penjahat yg pernah datang ke kampung tersebut.
Tak terasa waktu sudah malam dan teman saya harus segera pulang. Tapi tiba2 dia merasa takut karena teringat cerita ttg tukang bubur yg dirampok tadi. Saking takutnya, teman saya rencananya mau menginap saja di rumah itu menunggu pagi tiba.
Mendengar hal tsb sang tuan rumah pun tersenyum. Dia lalu mengambil benda bulat yg dibungkus dgn kain putih halus dari sakunya. “nih… bawa dan pulanglah. Kau akan baik2 saja di perjalanan pulang” katanya. Dgn syarat besok benda tsb harus segera dikembalikan. Teman saya mencoba utk tenang dan memberanikan diri utk berangkat pergi.
Ajaibnya, di sepanjang perjalanan teman saya sama sekali tidak merasa takut ataupun khawatir dan rasa takut itu pun hilang begitu saja. akhirnya dia sampai ke rumah dengan keadaan selamat dan sehat wal’afiat.
Keesokan harinya, teman saya pergi kembali ke kampung itu utk mengucapkan terimakasih kpd sang tuan rumah yg sudah memberinya jimat sakti. Sesampainya di sana dia berkata “Terimakasih pak atas jimat yg sudah bapak beri kpd saya, tapi kalau bisa jimat ini utk saya saja sebagai pegangan” pintanya.
Sang tuan rumah tiba2 tertawa terbahak2 dan berkata “Kalau kau mau ambil saja, itu sih cuma kelereng anak ku. Baru dikasi kelereng saja kau sudah jadi seorang pemberani, bagaimana kalau kau ku beri pistol, pasti kau lebih berani lagi kan” (Suhirto M)-Aguk