Mantera yang mustajab
Seorang anak Papua usia 10 tahun, namanya Jacobus. Suatu hari, Jacobus lari menemui Pak Purwadi. Jacobus meminta Pak Purwadi untuk mengobati anjingnya yang sekarat. Pak Pur tersenyum dan mengiyakan. Mereka berdua menuju rumah Jacobus.
Melihat anjing tersebut sekarat, Pak Pur yang asli Bantul itu menempelkan telapak tangannya ke jidat anjing dan berkata dlm bahasa Jawa:
“Su, Asu (jing, anjing), nek kowe arep mati yo mati o (kalau kamu mau mati ya mati aja), nek arep urip yo waras o (Kalau mau hidup, sembuhlah).
Jacobus yang tidak bisa bahasa Jawa berpikir Pak Pur menggunakan bahasa Latin. Diam2 Jacobus menghafalkan kata2 yg dia kira mantra / do’a itu.Setelah itu pak Pur langsung pulang.
Beberapa hari kemudian, Jacobus lari2 ke rumah pak Pur mau melaporkan kalau anjingnya sudah sembuh. Namun Pak Purwadi sakit. Jacobus terkejut, langsung ke kamar Pak Pur dan menempelkan telapak tangannya ke jidat pak Pur. Selanjutnya Jacobus membaca mantra yg sdh dihapalnya :
“Su, asu, nek kowe arep mati yo mati o, nek arep urip yo waras o.”
Pak Purwadi kaget dan tertawa, terus malah jadi sembuh.
Siapa yg hari ini lagi sakit? Senyum & tawamu setelah membaca ini, moga2 jg membuatmu sembuh & pulih ya. Sebab hati yg gembira adalah obat yg manjur bg kita….
(kiriman dari teman) . Dan jangan lupa husnuzhzhon billah. (Hadi Supeno)-Aguk
————
jangan terjebak oleh “Monkey Business”…
Seperti pohon Anthorium
Seperti ikan Lohan
Seperti semua barang yang kita beli tetapi bukan karena kita membutuhkan nya..
Hati hati Monkey Business yang sekarang lagi marak adalah “DEMAM BATU AKIK” (Sri Partuti Ismorini)-Aguk
Leave a Reply