ANAK-ANAK TERCINTA
Seorang tetanggaku mempunyai 3 anak, anak pertama bernama Harto adalah yang paling disayang sang ayah, apapun maunya tiada pernah ditolak karena sang ayah melihat prospek masa depan anak ini. Anak kedua bernama Sina, dan yang ketiga bernama Amsal.
Perlakuan ayah pada bungsu bertolak belakang dengan anak pertamanya, dia dianak tirikan, dianggap remeh, dan keinginan bungsu jarang dituruti. Ketika sakit keras dan merasa mau meninggal, dipanggillah ketiga anaknya.
Karena bungsu kumpul dalam satu rumah, dialah yang pertama dikasih tahu : Nak, ajal ayah rasanya sudah dekat, tolong dampingi ayah. Dengan rasa iba bungsu menjawab : “Jangan kuatir ayah, aku akan selalu mendampingimu sampai engkau berada di alam akherat”.
Sang Ayah tersenyum kecut. Kemudian memanggil Sina, diberitahu hal yang sama. Dia menjawab: “Jangan kuatir ayah, aku akan mendampingimu sampai ke liang kubur” Ketika dipanggilnya Harto, dia sedang sibuk bisnis diluar kota, maka dengan hapenya, diberitahukalah keadaan ayahnya.
Dengan tenang Harto menjawab: “Ya ayah, jika sudah sampai ajal ayah, saya tidak bisa membantu apa-apa. Paling banter saya bisa bayar biaya rumah sakit.” Jawab sang ayah: “Rumah Sakit sudah dibiayai mantan kantorku, Nak dampingi saja ayah biar meringankan beban ayah”
Kembali Harto menjawab: “Saya tidak bisa meringankan beban ayah baik sekarang maupun diaherat karena ayah tidak menjadikan Harta (eh.. Harto) sebagai sedekah, zakat dan infaq di jalan Allah. Si Ayah terhenyak, karena baru sadar hanya Amal Saleh yang dibencinya yang bisa meendampinginya sampai aherat. (Aguk-Machfud Sidik)
Leave a Reply