alumnimaterdei.com

Matius 6:20-21; (20), Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. dan (21), Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Suatu pagi aku dan suamiku pergi ke luar rumah untuk sarapan. Saat sudah dekat rumah kembali, kami diliputi galau, kami melihat beberapa benda sudah tidak pada tempatnya. Kami telah dirampok. Aku tidak percaya. Dalam waktu singkat, benda-benda yang lama telah menjadi bagian hidupku direnggut dariku. Aku merasa terpukul karena orang tak kukenal telah masuk ke dalam rumah dan mengambil barang-barang milikku.

Namun, aku berupaya mengingatkan diriku, meskipun sedih rasanya kehilangan benda yang kuanggap bernilai tinggi, barang tersebut hanyalah sekedar benda yang tidak benar-benar penting. Kerinduanku adalah tidak menyimpan harta dunia tetapi harta surgawi yang kudapat dari mengenal dan mengasihi Allah. hubungan dengan Allah adalah hartaku yang paling berharga.

Matius 6 mengingatkan kita pada pilihan yang dapat kita ambil. Apakah kita menghargai harta duniawi atau harta surgawi? Yang satu dapat dihancurkan pencuri atau dicuri; yang lain turut beserta kita masuk ke dalam keabadian.

Pagi itu aku melihat apa yang paling berharga untuk dikumpulkan – dan aku senang sudah melakukannya. Pokok pikiran : Apa hartaku yang paling berharga? (Andre Wahjudibroto)