Saat teduh c¡η†α yang fatal
“Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis”. Kita berpikir bahwa c¡η†α kita bisa meninggalkan hati kita dan memasuki orang lain, bagai tranfusi darah yang akan memberikan pasangan kita sebuah kehidupan baru. Namun ternyata tidak begitu kejadiannya.
Pernahkah Anda mencintai seseorang yang tidak mαu menerima c¡η†α Anda atau takut membuka hatinya? Anda sudah terus-menerus memberi, mencurahkan perhatian, dan memberi segenap jiwa ke dalam hubungan itu. Namun tetap saja ia rasanya tidak bisa menerima c¡η†α Anda. Jangan frustasi! Jangan buru-buru menuduh kesalahan di pihak Anda. Belum tentu.
Ada syarat yang harus dipenuhi sebagai pecinta sejati, bahwa sebelum pasangan saling jatuh c¡η†α, dia haruslah orang yang bisa mencintai dirinya terlebih dahulu dan menerima diri sendiri apa adanya. Orang yang punya banyak peristiwa traumatis di masa lalu, terlalu menderita dan berat di masa yang lalu maka terbentuklah pribadi yang selalu merasa tidak bahagia karena merasa banyak kekurangan dan kegagalan.
Pribadi yang tidak pernah merasakan c¡η†α di keluarganya juga akan menjadi dingin untuk mencintai bahkan mencintai dirinya sendiri sekalipun. Hati sperti ini, biar dibanjiri c¡η†α Anda tapi tak bisa merembes ke dalam hatinya yang sudah keras dan spertinya harus segera mengakhiri hubungan c¡η†α sekalipun sedih.
Sebab mustahil orang bisa merasakan c¡η†α Anda jika dia tidak bisa lebih dulu mencintai dirinya sendiri. Pemulihan dan kasih dari Tuhan adalah kebutuhan utama bagi orang seperti ini….jika Anda terbeban untuk menolongnya. Tuhan ajarilah aku untuk hidup di dalam kasih, bergerak di dalam kasih, dan bernafas di dalam kasih. (Andre Wahjudibroto; )
Leave a Reply