Pelayanan ditentukan orang lain
Suatu ketika pak Guru Eddy minum teh dikedai makanan bersama Darusman, pejabat tinggi dan juga penyair.Anehnya, seorang pelayan di kedai itu melayani keduanya berbeda. Pak Guru Eddy dilayani layaknya pelanggan pada umumnya, sedangkan Darusman dilayani secara istimewa.
Darusman merasa kurang nyaman diperlakukan istimewa. Ia pun berkali-kali mendesak pelayan agar mau melayani istimewa juga pada pak Guru Eddy. Pelayan itu tidak menanggapi desakannya. Usai minum teh, pak Guru Eddy membayar sesuai harga minuman yang sudah dipatok kedai tersebut.
Tetapi sebelum beranjak pergi, pak Guru Eddy dengan sikapnya yang ramah menyempatkan diri memberikan uang tambahan atau sering disebut uang tip kepada pelayan yang melayaninya tadi.Tak urung sikap pak Guru Eddy mengundang tanya dalam benak Darusman.
“Ehmmm, sikap pelayan tadi kurang baik terhadap engkau, bukan?” tanya Darusman ragu2.
“Ya, betul. Boleh sikapnya terlalu materialistik dan kurang menyenangkan,” kata pak Guru Eddy merinci.
“Lalu kenapa Pak Guru memberi tip kepadanya?” sergah Darusman bingung.
Pak Guru Eddy tersenyum dan berkata tegas, “Kalau dia seperti itu, mengapa harus dia yang menentukan sikap saya?”
Kesimpulan:Orang lain bebas memilih sifat yang mereka sukai. Kita bebas merespons sikap yang mereka tunjukkan terhadap kita.Entah dengan sikap senada, bisa positif atau negatif, semua terserah kita. Lebih baik kita tidak terpancing merespons dengan sikap negatif atau amarah bila diperlakukan negatif.
Jangan biarkan orang lain menentukan sifat kita. Ketika kehidupan ini memberimu sebuah lemon, peraslah dan nikmati jus lemonRelax & take it easy. (Andre Wajudibroto)
Leave a Reply