Probolinggo punya gedung kesenian
Di tengah apresiasi seni yang dihelat oleh Dewan Kesenian Kota Probolinggo (DKK Pro), Sabtu (22/12) malam, 19.30 WIB, Pemkot setempat juga meresmikan keberadaan Gedung Kesenian. Gedung Kesenian yang diresmikan oleh Pemkot tersebut merupakan eks. Lapangan Tennis Indoor yang terletak tepat di sebelah utara Museum Probolinggo, sebagai wahana bagi para seniman untuk berlatih dan menggelar berbagai pertunjukan.
“Saya bersyukur karena bisa hadir secara langsung di acara peresmian gedung kesenian ini. Tempat bagi para seniman untuk berkreasi,” ujar Walikota Probolinggo, HM. Buchori, SH. M.Si. saat memulai sambutannya.
“Para seniman Kota Probolinggo sudah lama menginginkan sebuah wahana khusus, yang representatif bagi mereka, untuk bisa berkreasi. Alhamdulillah, setelah melalui proses telaah, proses pemikiran yang mendalam, akhirnya lapangan tennis indoor saya ubah menjadi gedung kesenian,” lanjut walikota yang sesaat lagi akan mengakhiri masa jabatannya ini. Memang pembangunan gedung kesenian ini belum tuntas.
Masih menunggu anggaran tahun 2014. Nantinya, masih menurut Walikota Buchori, alat musiknya akan dilengkapi, termasuk gamelan dan keroncong, lantainya diperbaiki dan sound system yang permanen. Sementara untuk fungsi olah raga, lapangan tenis dialihkan ke GOR Mastrip. Ditemui di tempat yang sama secara terpisah Ketua DKK Pro, Peni Priyono juga menjelaskan bahwa gedung kesenian ini ditujukan bagi semua seniman Kota Probolinggo. “Gedung ini ditujukan bagi semua. Gratis. Silahkan saja, siapa saja yang mau menempati gedung ini disilahkan, asal berujung pada kesenian,” ujar Pri, nama panggilan Peni Priyono, pemilik Sanggar Bayu Kencana ini. “Kita tinggal menunggu undangan dari Dispobpar (Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata, red.) untuk mengumpulkan seniman atau perwakilan komunitas-komunitasnya sehingga bisa dijadwal (pemakaian gedung keseniannya, red.),” ujar pencipta lagu Sekar Bayuangga ini. Gelaran Apresiasi Seni DKK Pro dilaksanakan mulai Kamis, 19 Desember hinga Minggu, 22 Desember 2013 lalu. Dimulai dengan lomba menggambar guru TK & PAUD se-Kota Probolinggo, apresiasi seni musik keroncong dari KeraPro dan Tentrem. Demo menggambar dari Sanggar Hasta Kencana, Reog Cilik dari Sanggar Mardi Budaya, penampilan ludruk dengan lakon Joko Kodok dari Panji Laras, parade tari pendalungan dari Sekar Bayu Kencana dan fragmen sejarah dr. Saleh yang ditampilkan oleh siswa-siswa SMAN 2 ditampilkan di hari berikutnya. Akhir pekan, sebelum seremonial pembukaan, pada pagi harinya dilaksanakan pelatihan tari untuk guru TK dan PAUD se-Kota Probolinggo dan tercipta satu tari baru berjudul Cak-Loncak. Penampilan teater berjudul Jaran Bodhak yang ditampilkan oleh gabungan seluruh seniman Kota Probolinggo menjadi acara pamungkas pada seremonial pembukaan ini. Di hari terakhir dilombakan parade puisi dan lawak yang bertemakan Hari Ibu. Disusul pada malam harinya adalah jam session akustik dengan bintang tamu Komunitas Sae Sanget Indonesia. (tby); http://bonx.wordpress.com/2013/12/20/walikota-buchori-buktikan-janjinya/