NgintipFR(24)-Mencoba travelling yang menyenangkan dan mendebarkan

FatchurR dan istri di Jogjokan Goa Lawang-Air terjunTravelling adalah kegiatan biasa bagi teman2 yang sering aku baca di grup WA atau Japri. Namun masih istimewa bagiku karena sejak kecil super jarang diajak ortu berwisata. Salah satu alasannya (kayaknya) kondisi perekonomian keluarga. Belakangan sejak 1967 aku sering wisata bersama rombongan kantor atau khusus bersama anak2 atau anak mantu.

 

 

FatchurR di Jogjogan Goa LawangOh ya sejak pensiun 2014, aku sempat 2x diajak kakak kelas A-68 berwisata gratisan. Trims ya grup A68. Nah tanggal 18/8 jam 00.30 itu rekreasi lagi bersama rombongan (luar) grup senam di RW berjumlah 44 orang (Lelaki 5; dua anak2 dan 37 ibu2 yang mayoritas Lansia. Seperti biasa awalnya istri mendaftar dan aku tidak. Namun karena rayuan Tim, akhirnya aku luluh juga dan ikutanan mendampingi istri

 

 

Rafting di Jogjogan TubingTujuan wisata 2 pilihan : Rafting n driving ranger ke Jogjogan Tubing Hills. Yang lain numggu di Rest Area Goa Lawang.  Aku dan istri memilih nunggu di rest area. Wisata ini terdiri 4 tahap : Naik Bis dari Bandung-Pantai Batu Hiu. Lanjut naik Angdes menuju Rest Area Goa Lawang (1 jam dengan jalanan gronjalan).  Lanjut naik Mobil Offroad dan Rafting di sungai yang jernih dan indah

 

Di atas bis saya dan istri tertarik ikut Rafting, karena dorongan promo dari Tim Leader. Namun setelah melihat di lapangan, aku dan istri membatalkan. Salah satu alasannya gak bawa pakaian untuk ber-basah2 air sungai.

 

A69 FatchurR dan istri di Taman FarikotaYang ikut, bersiap berpakaian rafting lengkap dengan jaket pelampung dan ban mobil untuk tumpangan di sungai. Rombongan Rafting ada 20 orang terbagi dalam dua kloter (eh Kelompok mobil offroad / Klo-off), masing 10 orang naik mobil off road. Kelihatan gagah Lansia2 bapak / Ibu naik mobil off road itu

 

Total dengan rombongan lain mobil yang hanya sebuah itu giliran membawa rombongan Klo-off 4x. (Kapasitas mobil 14 orang). Sesampai di Santiran, mereka yang siap langsung masuk ke sungai dan duduk di ban dalam mobil, bersama pemanda duduk di ban dan bergerak ikut aliran sungai kira2 1 Km.

 

Klo-off pertama yang berangkat jam 9an diperkirakan sampai kembali di Rest area Goa Lawang jam 12an. Selama penantian itu aku jalan kaki (OR) di seputar lokasi ini. Berlanjut aku tertarik pada tulisan rambu panah ke arah Goa Lawang. Saya tanya personil di sekitar, jarak Goa Lawang, dia bilang dekat.

 

Jadilah aku n istri plus 3 orang lain serombongan, turun yang kemiringannya relative agak curam tapi tangganya telah di plester.  Rupanya istilah dekat menurut warga identik dengan perjalanan yang sangat ngosngosan. Lha sudah terlanjur, ya tabah menjalaninya (kayak judul lagu ae rek). Dan singkat cerita kami berhasil dan ber-foto ria

 

Sesampai kami kembali ke rest area, kami minum Jus mangga (maklum pengganti sarapan kurang serat). Setelah itu saya coba jalan sendiri di rute yang dipakai mobil off road. Ketika itu saya papasan dengan pemotor dari Santiran dan menyapa 2 pemotor yang mau ke Santiran. Dia beritakan Mobil off roadnya terbalik (numplek) dan minta bantuan tandu.

 

Dalam kekagetan itu aku tanya, dia jawab penumpang selamat semua. Satu jam kemudian rombongan pertama sampai ke rest area jalan kaki (karena mobil off roadnya satu). Mereka banyak yang pincang. Akhirnya saya ketahui 6 orang (kalau tidak salah) termasuk agak parah tapi masih bisa berjalan. Rupanya mobil terbalik ke kiri. Jika ke kanan, ya masuk jurang yang curam.

 

Sedang sopirnya yang sesaat kecelakaan menolong penumpang malah ketindihan mobil dan sebagian kaki bawahnya hancur. Kehebatan kedua Pengelola wisata, mengurus ambulans untuk sopir, petugas2 Puskesmas setempat memeriksa dan didatangkan juga tukang pijat urut.

 

Siang itu kami lanjut ke Pangandaran dan mampir ke UGD di kota ini kami ikut nunggu hingga tuntas, lanjut menuju hotel sambil cari apotek/obat sesuai resep dokter.

 

Biar gak berlarut sedih, ganti cerita, saya dan rombongan lain bersyukur bisa istirahat di Hotel yang menghadap pantai dan beberapa menit saya sudah melahap Sea food. Disambung keesokan paginya saya makan pecel tanpa nasi dan siangnya pecel lagi (maklum saya pemangsa sayur yang baik) juga tanpa nasi plus sate kerang dan nyruput n menikmati kelapa muda di pantai barat.

 

Pagi itu di pantai saya ditawari naik perahu ke hutan pantai timur. Lha tampaknya angin lagi besar (kelihatan dari tingginya ombak), tapi banyak wisatawan yang naik perahu itu menikmatinya. Beberapa menit kemudian mendung makin gelap dan angin relatif makin  kencang dan disambung gerimis. Gak kebayang jika aku ikutan, tentu bisa Sport jantung 2x dan debaran jantung makin kencang.

 

Akhirnya alhamdulillah jam 22.30an rombongan saya sampai Bandung dengan selamat, senang tentu plus loyo capek untuk istirahat dirumah. (FatchurR-A69)

4 Responses to NgintipFR(24)-Mencoba travelling yang menyenangkan dan mendebarkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita