Sri Mulyani Pegang Jabatan Bergengsi Dunia

(cnbcindonesia.com)-JAKARTA; Figur Menkeu Sri Mulyani Indrawati sangat diperhitungkan di global. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, mendapat tanggung jawab baru karena terpilih sebagai Ketua atau Co-Chair the Coalition of Finance Ministers for Climate Action periode 2021-2023.

Sebelumnya, jabatan itu diemban Menkeu Chile. Sri menang voting yang diikuti Menkeu 52 negara anggota koalisi. Ada 3 calon : Sri Mulyani, Menkeu Filipina, dan Menkeu Uganda. Sebagai Co-Chair, menambahkan exposure, posisi strategis, dan peran Indonesia kian penting setelah penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 (2022) dan Chairmanship ASEAN (2023).

“Indonesia dipercaya global menangani perubahan iklim. Ini tak lepas dari aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim oleh Pemerintah” kata Sri dikutip, (11/2/2021). Indonesia berkomitmen kuat berupaya pengendalian perubahan iklim melalui kebijakan dan instrumen.

Kebijakan dan instrumen terkait pendanaan APBN untuk perubahan iklim (budget tagging), pembentukan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) selaku pengelola beragam dana terkait kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan karbon dan lainnya terkait lingkungan hidup di berbagai Kementerian / Lembaga.

Ada pembentukan Pooling Fund Bencana (PFB) bagian dari Strategi Pendanaan dan Asuransi Risiko Bencana atau Disaster Risk Financing and Insurance (DRFI), dan aktivasi instrumen pembiayaan inovatif seperti Green Sukuk. Juga akan berperan optimal sebagai Co-Chair dan meningkatkan reputasi Indonesia di dunia.

Seiring peran strategis dalam koalisi menkeu untuk perubahan iklim, pengarusutamaan (mainstreaming) isu perubahan iklim dalam program pembangunan nasional telah dan terus dilaksanakan mengurangi emisi sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) yaitu komitmen Indonesia pada persetujuan Paris sebesar 29% dengan upaya sendiri, atau 41% dengan dukungan internasional di tahun 2030.

Sri bergabung dengan koalisi pada 5/7/2019. Koalisi ini forum untuk mendukung upaya kolektif para Menkeu negara anggota dalam menggunakan kebijakan fiskal, manajemen keuangan publik dan mobilisasi pendanaan perubahan iklim untuk mendorong aksi perubahan iklim di level domestic/global.

Koalisi ini diinisiasi di Sidang Tahunan IMF-World Bank (Oktober 2018) di Bali dan resmi diluncurkan pada IMF-World Bank Spring Meeting (April 2019). Koalisi berpedoman pada Helsinki Principles: 6 (enam) prinsip aspiratif dan tak mengikat yang mempromosikan aksi iklim nasional terutama melalui kebijakan fiskal dan keuangan publik.

Dalam menjalankan aktivitasnya, Koalisi dipimpin duaCo-Chair, yaitu Menleu mewakili negara maju, dan satu Menkeu dari negara mewakili negara berkembang. Perwakilan negara maju dalam posisi Co-Chair oleh Finlandia disetujui Koalisi pada pertemuan Koalisi tingkat Menkeu ke-4 (12 Oktober 2020).

Di samping berbagi pengalaman, posisi ketua koalisi ini memberi peluang kontribusi Indonesia memajukan dan meningkatkan peran strategis Koalisi serta bersinergi dengan forum internasional lainnya seperti G20 dan ASEAN. Indonesia juga akan berperan dalam menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang.

(hps; hps; Monica Wareza; Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/profil/20210212125534-41-222946/top-sri-mulyani-pegang-jabatan-bergengsi-dunia-lagi)-FatchurR *