Sanggul Nyonya Besar(1/2)

sanggul nyonya besarWaktu berlalu. Tidak terasa tiba waktunya aku memberangkatkan anak gadisku merantau ke Medan, dia diterima disalah satu universitas favorit disana. Malamnya kami makan bersama termasuk suami ku yang hanya diam seribu kata. Aku sengaja memotong ayam jambe kesukaan anak gadisku

 

Aku bilang sama dia : “Ini inang pilih yang kau suka, ayam ini milikmu dan kau bebas memilih bagian  yang kau suka”. Aku lihat anak gadisku senyum bahagia memilih HATI, dan aku senyum membayangkan bagian itulah yang jadi rebutan kami semua dirumah ini. Selesai makan aku menasehati anak gadis ku.

 

Berurai air mata dan dengan suara yang bergetar aku berkata : “Inang, Ini mamak kasi MANDAR (sarung) untuk kau bawa, ini bukan sarung sembarang sarung inang. Sarung ini berisi pesan tersirat dari semua Ibu di bumi ini agar tiap anak gadisnya jadi anak gadis TERHORMAT diperantauan. Jaga harga diri mu inang, TAU DIRI kita orang susah.

 

Mamak mati2an kerja nyari uang supaya derajat mu meningkat. Jangan permalukan mamak ya inang.

Jadilah Boru ni Raja (anak gadis) terhormat di perantauan”. Aku lihat anak gadisku tertunduk sambil meneteskan air mata. Aku tak kuasa melihat anakku menangis, aku menghambur memeluknya.

 

Aku bisikkan : “Sesampainya kau di Medan carilah orang tuamu dari marga bapak, kau panggil dia BAPA TUA atau BAPA UDA, jangan lupa kau cari semarga dengan mamak “SIHOMBING” supaya ada orang tua mu di Medan ya inang. Rajin2 lah kuliah, mamak tunggu semua kalian sampai sarjana, kasih contoh baik kepada adik2mu ya inang.

 

Sepanjang malam aku peluk anak gadis ku dalam tidurnya. Aku bisikkan doa di hati agar Tuhan menjagai anak gadisku diperantauan.

 

Tak terasa waktu berlalu. Aku buka bungkusan plastik berwarna biru, aku mengeluarkan isinya. “Ini SANGGUL aku pesan untuk wisuda anak gadisku nanti”. Sanggul Nyonya Besar. Aku akan menjelma jadi nyonya besar saat anak gadisku meraih titel sarjana

 

Aku membatin dalam hati. “Inilah sumpah ku untuk dirimu suami ku, aku menjelma jadi NYONYA BESAR 4 tahun lagi dan kau akan jadi ayah yang malu melihat anak gadismu dapat titel sarjana tanpa ada peran sertamu sebagai ayah biologis”. Aku berbisik dalam hati. “Aku Harus jadi Nyonya Besar 4 Kali, Harus.”

 

Pagi itu telah terparkir sebuah mobil di halaman rumah. Ini bukan mobil ku, bukan mobil kami; Aku menguras semua tabungan ku untuk keperluan wisuda anak gadisku. Besok dia akan wisuda dan hari ini kami semua akan berangkat ke Medan dengan mobil rental ini. Aku, suamiku dan tiga orang anak ku.

 

Aku melihat wajah bahagia terpaksa dari suami ku. HaHaHa… aku memahami itu, aku tidak akan berkata dan bertanya apa2 sampai kau mengakui aku sudah menjelma menjadi NYONYA BESAR.

 

Esok harinya di Kota Medan, aku memilih salon yang paling baik disana, aku ingin mereka merias aku secantik mungkin selayaknya seorang nyonya. Tidak lupa aku membawa plastik biru berisi SANGGUL impian ku, aku harus memakai Sanggul Nyonya Besar. Butuh waktu 1 jam bagi mereka untuk merias aku menjadi nyonya besar dihari yang bersejarah bagiku. (Karel-Yogyakarta-A68 sumber dari grup WA-A68; Sender: Imam Muntoha)-FR * Bersambung…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita