Empat Ilmuwan berpengaruh yang hanya Otodidak(1/4)
Merdeka.com-Kita harus berterima kasih pada teknologi, karena misalnya penemuan besar :Internet”, kita bisa mengakses banyak informasi yang tak bisa kita dapat di era sebelum internet. Sebelum internet, seorang pakar yang tak berpendidikan formal, bisa dikategorikan sebagai otodidak.
Dulu, kemauan yang tinggi bisa membuat mereka jadi terbaik. Mereka mendorong talentanya, gagal dan mencoba lagi, lalu bisa jadi yang terbaik tanpa perlu duduk di kelas dalam arahan guru. Berikut nama2 orang yang secara formal tak bisa disebut ilmuwan karena tak menempuh pendidikan. Tapi karyanya bisa sebaik ilmuwan. Mari kita ulas.
1-Julian Assange
Kita mungkin mengenal Julian Assange orang di balik WikiLeaks. Jika bicara otodidak, tidak sah rasanya jika tidak ikut membicarakan beliau. Julian orang yang mahir dalam hal kode komputer dan hacking. Dokumen2 rahasia sudah ia ungkap. Mulai dari kebocoran email Komite Nasional Demokrat pada Pemilu AS, video kejahatan perang, dan dokumen2 rahasia lain.
Karena banyak ulahnya itu, ia dianggap penjahat yang cari perhatian, namun sebagian besar memuji karena mengungkap kebenaran gelap dari Pemerintah AS. Assange dibesarkan di Queensland, Australia, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di jalan karena Ibu dan Ayah Tirinya selalu pindah tempat.
Karena sering pindah, ia masuk ke 37 sekolah beda. Di usia (16), ia lakukan hacking dan pemrograman setelah dibelikan komputer oleh sang Ibu. Ia belajar programming, fisika, serta matematika di 2 universitas berbeda : Central Queensland University dan University of Melbourne, namun tak pernah lulus. (Indra Cahya); Bersambung……
Monggo lengkapnya di : (https://www.merdeka.com/teknologi/4-ilmuwan-berpengaruh-yang-ternyata-hanya-seorang-otodidak.html )-FatchurR