Herbal Tragedi Kanker Dan Tragedi Steve

Herbal Tragedi Kanker Dan Tragedi Steve (medikastar.com)-Berita menyenangkan beredar di medsos. Dua siswa Palangkaraya dapat medali emas di World Invention Craetivity Olimpic (WICO) di Seoul, Korsel. Namun, berita itu tiba2 mengkhawatirkan karena ada kalimat “menemukan obat penyembuh kanker dari akar tumbuhan Bajakah”.

 

Berita ini makin heboh karena diberitakan TV sebagai hal luar biasa. Terus terang saya takut masyarakat yang menderita kanker, berllomba menggunakan tanaman itu, dan meninggalkan pengobatan yang berbasis bukti ilmiah dan telah diakui internasional.

 

Saya teringat tragedi para pengidap kanker, menolak saran dokter spesialis kanker karena lebih percaya kepada iklan penjual herbal. Salah satu korban, seorang dokter, pengidap kanker payudara stadium 1.

 

Sesuai prosedur yang diakui internasional, dokter spesialis menyarankan dioperasi. Keluarga menolak, dia tolak, karena lebih percaya pada iklan seru ramuan herbal. Akhirnya dia kembali lagi kepada dokter spesialis yang tidak mampu berbuat apa-apa lagi karena sel ganas telah menyebar ke mana2.

 

Penelitian herbal tingkat awal seperti oleh kedua siswa itu baik dan perlu. Tetapi bukan berarti hasil penelitian ke binatang dapat langsung diterapkan ke manusia. Ini harus diketahui masyarakat termasuk para jurnalis media massa dan medsos. Ada tahapan penelitian pada manusia atau uji klinik yang harus dilalui, sebelum suatu produk diakui manfaatnya.

 

Pernyataan produk herbal mampu menyembuhkan penyakit, apalagi kanker, tanpa uji klinis yang luas, itu salah besar. Banyak penelitian herbal di Program Studi Magister dan Doktor yang kebetulan saya bimbing dengan hasil baik. Tapi itu juga pada binatang. Maka saya selalu ingatkan penelitian ini baru pada binatang. Bagi perminat melanjutkan pada manusia, ya silakan, dan saya pasti mendukung.

 

Kebetulan saya pernah menguji klinis produk2 herbal yang beredar resmi. Produk menunjukkan manfaat, ternyata dicampur bahan obat keras. Jadi produk itu bukan herbal. Akhirnya ditarik juga dari peredaran. Jangan heran tiap tahun, BPOM menarik ratusan produk herbal dan kosmetik karena mengandung bahan berbahaya.

 

Contoh, tahun 2018 BPOM menarik dari peredaran 115 obat tradisional dan suplemen kesehatan karena mengandung bahan obat keras. Sudah banyak warga masyarakat tertipu bahkan menderita akibat terpapar bahan beracun yang dicampur di dalamnya?

 

Masalahnya, banyak masyarakat tidak tahu pembohongan atas nama herbal. Seharusnya media massa rajin memberitakan kebohongan seperti ini untuk melindungi masyarakat. Bukan memberitakan dengan riuh hal2 yang belum apa2. Kasihan masyarakat yang tidak tahu, seolah diberi harapan padahal hampa dan palsu. Seorang Amerika terkenal di dunia tiba2 bodoh karena tidak mengerti dunia kedokteran.

 

Siapa yang tidak kenal nama besar Steve Jobs? Dia CEO dan pendiri Apple Inc yang menguasai dunia komputer dan telepon mobil. Steve wafat di usia (5), di bulan Oktober 2011 akibat kanker kelenjar pankreas yang menyebar ke seluruh tubuh.

 

Terdengar aneh, seorang AS, pintar dan kaya raya, meninggal karena terlambat menerima pengobatan kanker. Ini tragedi Steve Jobs. Dia tolak saran dokter spesialis untuk dioperasi dan chemotherapy sebagai pengobatan kanker itu.

 

Mengapa Steve yang berkelas dunia menolak tindakan yang disarankan dokter spesialis kanker? Menurut sang istri, Laurene Powel, Steve tidak bersedia tubuhnya dibuka pisau operasi karena tubuh harus melayani jiwa. Mungkin dia takut jiwanya melayang lewat luka operasi? Kasihan kau, Steve.

 

Dia menempuh jalannya, pengobatan alternatif akupuntur, minum jus buah2an khusus, mendatangi  spiritualis, dan cara2 dari internet. Saran keluarga dan temannya tidak mampu mengubah pendiriannya.

 

Akhirnya ketika sel ganas menyerang seluruh tubuh, Steve sempat menyesal. Kepada temannya, Walter Isaacson, Steve menyatakan menyesal karena telah bersalah, yaitu tidak mengikuti saran dokter.

 

Tragedi Steve Jobs meninggalkan catatan. Pertama, kita boleh pintar di bidangnya, tapi belum tentu pintar di bidang lain. Kedua, internet yang menguasai dunia dapat berakibat pembodohan bila info yang disampaikan berasal dari sumber tidak benar. Ketiga, kalau orang AS sekelas Steve Jobs percaya dengan informasi internet, bagaimana yang gak terdidik, termasuk di Indonesia yang terbukti percaya hoaks?

 

Pada akhir catatan ini, saya ingin menyerukan kepada seluruh warga bangsa: pertama, jangan percaya begitu saja pada iklan pengobatan di media sosial dan TV. Kedua, tidak semua informasi yang ada di internet benar dan dapat dipercaya. Ketiga, untuk masalah penyakit atau gangguan kesehatan, dan peningkatan kualitas hidup, dokterlah ahlinya.

 

(Gedung Grasia lantai 3, 14 Agustus 2019; Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahil, pakar Andrologi dan Anti-Aging Medicine Universitas Udayana Denpasar, Bali. Catatan ini dari dinding FBnya, atas izin Beliau.  Kiriman Sidharta KM; Bahan dari : http://medikastar.com/tragedi-herbal-tragedi-kanker-dan-tragedi-steve-jobs/)-FatchurR *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita