Belajar dari Diabetes yang merenggut Husni Kamil
TEMPO.CO, Jakarta-Peristiwa kematian mendadak Ketua KPU Husni Kamil Manik mengagetkan banyak pihak. Tim dokter yang merawat Husni menyatakan Husni mengalami infeksi sistemik akut yang menyebabkan kematiannya.
“Kamis siang saya bicara dengan dokter, katanya ada infeksi sistemik,” kata Komisioner KPU, rekan Husni, Hadar Gumay, ketika dihubungi Kamis malam hari, 7 Juli 2016.
Dari berbagai keterangan kerabat, diperoleh keterangan bahwa Husni KM (41), sempat dirawat di RS kecil di dekat rumahnya, Rabu, 6/7/16. Dokter memintanya dirawat di RS yang lebih lengkap alat2nya. Pada Kamis pagi, Husni dipindahkan ke RS Pertamina, Jakarta Selatan. Di sana, diketahui kadar gula darah Husni yang mengidap diabetes 400 mg/dl. Juga diketahui ada luka pada jari kakinya.
Pada Kamis 7/7/16 siang hari, kondisi Husni membaik dan stabil, kemudian memburuk dan meninggal malam harinya. Menurut Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), almarhum Husni selama hidupnya tidak pernah mengeluh.
“Beliau tidak pernah menunjukkan dirinya sakit. Kami hanya tahu berat badannya terus bertambah,” kata Titi Anggraini. Menurut Titi, alm Husni sebagai sosok inspiratif yang mendukung transparansi dan partisipasi publik dalam pelaksanaan pemilu. “Kami semua kaget beliau wafat secepat ini,” kata Titi.
Dari penjelasan kakak kandungnya, M-Arfanuddin Manik, Husni diketahui lama mengidap diabetes. Almarhum juga memiliki bisul, abses, yang yang baru diketahui saat pemeriksaan di rumah sakit. Peradangan inilah yang diduga menyebabkan infeksi semakin cepat menyebar melalui darah.
Dokter ahli diabetes dari Unair, Agung Pranoto, mengatakan ada satu kondisi yang bisa membuat komplikasi dalam penyakit diabetes, yakni ketoacidosis. Kadar gula darah yang tinggi memicu tubuh memproduksi asam keton di dalam darah.
Asam ini menumpuk, terbawa peredaran darah, menyebar ke seluruh organ tubuh, hingga menyebabkan infeksi yang sistemik. Kondisi ini bisa dengan cepat memburuk, sering kali hanya kurang dari 24 jam, dan berakibat mematikan.
Penyebab timbulnya diabetes ketoasidosis ini beragam. “Penderita DM tipe 2, ada faktor pemicu seperti infeksi, serangan jantung, atau stroke,” kata Agung saat dihubungi Tempo, 8/7/16. Secara spesifik, Agung tidak menyimpulkan Husni mengalami ketoacidosis. “Tanyakan dokter yang merawat, saya tidak boleh berkomentar,” kata Agung.
DM ketoacidosis ditandai gejala kadar gula di atas 250 mg/dl, keasaman darah PH di bawah 7, nafas cepat dan dalam. “Kadang2 kesadaran menurun, kejang” ucap Agung. Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia itu mengatakan penyakit ini bisa dialami siapapun tanpa mengenal gender dan usia. (A61 Yanita Purbo dari grup WA-AMD; sumber dari ; Mardiyah Chamim | Maya Ayu Puspitasari; https://m.tempo.co/read/news/2016/07/08/060786357/begini-cara-diabetes-merenggut-nyawa-husni-kamil-manik)-FR
Leave a Reply