Mobil Listrik Nasional terus dikembangkan
JAKARTA, (PRLM)-Pemerintah serius mengembangkan teknologi mobil listrik untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak. Saat ini Kemenperin dan Kemenhub telah menggandeng perguruan tinggi untuk mengemban mobil bertenaga listrik ini.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan saat ini perkembangan teknologi kendaraan beremisi rendah dunia begitu cepat. Industri kendaraan bermotor mengarah pada mobil ramah lingkungan.
“Saat kunjungan ke Jepang, mulai dikembangkan teknologi berbahan bakar hidrogen. Kalau tidak diantisipasi, kedepan perkembangan teknologi menyisakan Indonesia sebagai pegguna,”ujarnya saat Focus Grup Discussion Perngembangan Mobil Listrik di Kemenperin, Jakarta (24/2/16).
Dia mengatakan, ada dua jenis mobil listrik emsisi yang dikembangkan yaitu bertenaga baterai atau fuel cell.”Meskipun demikian, jangan sampai baterai tersebut menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan,”kata dia.
Menurut Putu, teknologi mobil listrik ini diharapkan berkembang jadi industri. Menurut dia membuat dengan memproduksi merupakan dua hal yang berbeda. “Apakah kita mampu buat atau produksi. Kalau arahkan mampu membuat, yang kita arahkan adalah menyediakan suatu laboratorium. Klo produksi, kita harus pikirkan industri komponennya,”ujarnya.
Industri komponen yang ada saat ini perlu melakukan sinergi jika ingin memasarkan mobil listrik. Hal itu juga perlu dukungan dari instansi lainnya. Misalnya saja dari kepolisian, karena saat ini belum ada klasifikasi STNK untuk mobil listrik.
Wakil Ketua Tim Mobil Listrik Nasional (Molina) dari ITS Muhammad Nur Yuniarto mengatakan pihaknya sedang mengerjakan proyek komponen mobil listrik dengan pembiayaan dari Kementrian Ristek. “Beberapa perguruan tinggi ikut serta di tempatnya masing2 seperti ITB, UI, dan UNS. Tahun lalu kami dapatkan dana dari LPDP,”ujarnya.
Nur mengatakan, saat ini mobil listrik tersebut sudah diuji coba dengan perjalanan dari Surabaya ke Jakarta. Sekali charge 4 jam, mobil listrik bisa melaju sepanjang 100 km. Jika teknologinya sudah sempurna, Nur mengatakan, mobil listrik ini bisa mengefisienkan biaya operasional.
“Berdasar perbandingan untuk mobil listrik menghabiskan biaya operasional 5.200 Dolar AS, Hybrid sebanyak 9.000 Dolar AS, dan Konvensional 9.000 Dolar AS,”ujarnya. (Tia Dwitiani Komalasari/A-147; http://www.pikiran-rakyat.com/otomotif/2016/02/24/362221/pemerintah-serius-kembangkan-mobil-listrik)-FatchurR



Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 


Leave a Reply