Mengenal pengolahan air bersih
Definisi Water Treatment Plant adalah system mengolah air baku (influent) dengan kualitas tidak bagus agar menghasilkan kualitas air lebih baik (effluent) dengan standart yang diinginkan.
Parameter fisik untuk menentukan kualitas air dapat dilihat/dirasakan indra manusia seperti turbidity (kekeruhan), warna, bau, rasa dan suhu. Jenis sistem pengolahan yang biasa digunakan berupa filtrasi, pengendapan ( sedimentasi ), maupun penambahan desinfektan. Selain parameter fisik, kualitas air baku juga dapat ditentukan dengan parameter kimia dan parameter biologi.
Parameter Kimia
Senyawa kimia yang sering di temukan pada air adalah Fe, Na, SO4, Mn, Ca, Mg, CO3. Ketika terdapat kandungan senyawa kimia yang berlebihan dalam air maka bisa dikatakan kualitas air tidak baik. Untuk itu harus dilakukan filtrasi dengan menggunakan media tertentu seperti system Reverse Osmosis atau Demineralier untuk menghasilkan kualitas air yang lebih baik.
Parameter Biologi
Parameter ini untuk mengetahui jenis mikroorganisme di dalam air, apakah itu berbahaya atau tidak untuk air yang akan digunakan terutama untuk kebutuhan air minum. Menghilangkan mikroorganisme berbahaya dalam air baku biasanya menggunakan desinfektan atau bisa juga menggunakan alat seperti: in-jeksi Chlor, System UV dan System Ozone (O3). Macam2 unit yang biasa digunakan dalam proses pengolahan air bersih adalah
Sand Filter ( Filter dengan Pasir )
Jenis pasir yang digunakan pasir silica yang di tumpuk di atas gravel. Sand Filter berfungsi menyaring kotoran yang kasat mata (mis: kekeruhan, lumut dll.) . Media filtrasi ini dapat digunakan dalam 3-4 tahun. Untuk menjaga kualitas air yang di hasilkan dari sand filter, dilakukan maintenance berupa :
Backwash
Backwash adalah pencucian untuk menghilangkan kotoran yang terakumulasi di atas media dengan metode aliran terbalik (dari bawah ke atas/kebalikan system running). Air hasil backwash langsung di buang melalui drain. Proses ini biasanya di lakukan setiap 1-2 hari selama 30-60 menit (tergantung influent dan tingkat kekotoran media)
Sanitasi
Sanitasi dengan memasukkan bahan sanitasi (mis: oxonia dll.) ke tangki dan di rendam bersama media dengan jumlah dan waktu yang di tentukan. Selain itu sanitasi bisa di lakukan dengan merendam media dengan air ber suhu di atas 80° C selama 1-2 jam. Proses ini biasanya sebulan sekali atau ketika air yang dihasilkan sudah tidak sesuai dengan standar yang ditentukan.
Rinse/Pembilasan
Dilakukan setelah proses backwash atau sanitasi selesai yang bertujuan untuk membilas kotoran-kotoran yang tersisa pada proses backwash juga menghilangkan sisa bahan sanitasi yang tersisa pada proses sanitasi.
Karbon Aktif Filter
Sistem filtrasi ini menggunakan media arang, dan yang biasa digunakan saat ini adalah arang batubara dan batok kelapa, ini penghilang bau, warna, bahan organic termasuk sisa chlor. Biasanya Karbon aktif bisa bertahan sampai 1-2 tahun (tergantung influent). Untuk menjaga kualitas air yang di hasilkan dari penyaringan karbon aktif, biasanya dilakukan maintenance berupa :
Backwash
Dilakukan setiap 1-2 hari tergantung tingkat kekotoran atau pada saat media jenuh(tidak mampu menyaring sisa chlor).
Sanitasi
Dilakukan setiap bulan atau hasil analisa mikro tidak masuk standart yang di tentukan. Biasanya di rendam air dengan suhu diatas 80º Celcius (autoclave) selama 2 jam. Juga dalam kasus tertentu dapat di rendam dengan bahan sanitasi selama 30 menit untuk sanitasi (karbon aktif tidak di anjurkan di rendam bahan sanitasi terlalu lama juga terlalu sering)-Dilakukan setelah proses backwash atau sanitasi selesai. (http://bikinairbersih.blogspot.co.id/2015/07/mengenal-sistem-pengolahan-air-bersih.html)-FatchurR
Leave a Reply