Kopi Luwak Blitar Terbang Ke AS Hingga Inggris
(finance.detik.com)-BLITAR; Kopi luwak produksi petani Blitar, merambah pasar internasional. Ada enam negara di Asia dan Eropa rutin minta dikirimi, ketika musim produksi tiba. Ke 6 negara itu : Singapura, Taiwan, Hong Kong, AS, Swedia dan Inggris.
Kopi luwak Blitar, diklaim bercitarasa beda dibanding kopi luwak produksi daerah lain. Kopi multi varian ini, ditanam di lahan seluas 80 ha dengan ketinggian 1200 mdpl. Lokasinya di lereng Gunung Butak, Desa Resampombo Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
“Di sekitar tanaman kopi itu banyak pohon buah : Jeruk, pepaya dan alpukat. Jadi kopi luwak Blitar itu identik dengan kopi citarasa buah yang kuat,” kata produsen kopi luwak, Aris Setiono pada detik.com, (17/11/19). Bersama 40 petani yang tergabung di Gapoktan Arabika Lestari, Aris memelihara 45 ekor luwak. Yang 25 ekor ditaruh di rumah anggota, sisanya 20 ekor dipelihara dirumahnya sendiri.
Kopi luwak ini hanya diproduksi 4 bulan musim panen. Mulai antara April- Juli. Prosesnya, usai panen diseleksi biji ceri kualitas terbaik. Cara yang dipakai Aris manual. Biji ceri pilihan direndam di air sehari semalam. Biji yang mengapung dibuang, dan biji yang tenggelam diberikan makan ke luwak. Itupun, dipilih lagi oleh luwak yang menyukai biji ceri berwarna merah, dengan rasa manis alami.
“Saat memberi kopi ke luwak, kami sesuaikan siklus konsumsi kopi di habitat asli luwak. Jadi harus malam hari. Kami harus melekan (tidak tidur sampai jelang pagi), karena pemberian kopi harus sedikit demi sedikit,” ungkapnya.
Kopi yang bercampur feses luwak, dijemur 15 hari dibawah sinar matahari terik. Penjemuran sampai biji kopi mengering dengan kadar air 11%. Lalu disimpan di wadah styrofoam. “Kami akan produksi kalau ada pesanan. Kadang ada yang pesen masih bercampur feses karena tidak percaya. Ada yang pesen sudah dibersihkan,” imbuh lelaki lulusan Teknik Elektro Univeristas Brawijaya ini.
Sekali produksi, Aris dan kelompoknya menghasilkan ± 400 kg kopi luwak. Selain diekspor, kopi luwak Blitar juga pemasok utama ke kafe di Gresik dan Blitar. Untuk konsumsi lokal, kelasnya dibedakan dengan ekspor. “Kualitas ekspor itu lebih selektif ke pemilihan biji dan ada dua jenis kopi. Yang kopi luwak Robusta, kami jual Rp 1,2 juta. Kopi luwak Arabika, Rp 1.750.000 per kg,” pungkasnya.
(zlfr/zlf; Erliana Riady; Bahan dari : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4788032/kopi-luwak-made-in-blitar-terbang-ke-as-hingga-inggris)-FatchurR *