Begini Rasanya naik Kereta Cepat di China

(travel.detik.com)-GUANGZHOU; Kereta api cepat merupakan moda transportasi yang lama digunakan di China. Bagaimana rasanya naik kereta cepat di China?

Bersama rombongan dari Norgen Healthcare, detikTravel menjajal naik kereta cepat dari Guangzhou ke Beijing. Dengan kereta cepat, perjalanan dari Guangzhou-Beijing ditempuh dalam 8 jam. Padahal, perlu waktu 24 jam jika menggunakan kereta biasa.

Pukul 09.00 waktu setempat, kami tiba di Guangzhou South Railway Station. Per-tama2, petugas akan mengecek tiket kereta dan paspor bagi WNA dan KTP (penduduk setempat). Setelah itu, pemeriksaan barang2 yang dibawa melalui scanner.

Pemeriksaan belum berhenti. Sebelum masuk ruang tunggu, semua barang bawaan penumpang diperiksa dan dibuka semua oleh petugas. Setelah dipastikan aman, penumpang bisa masuk ke ruang tunggu sebelum menuju ke kereta.

Pukul 10.00, kereta tujuan Beijing bernomor G6705 yang kami tumpangi berangkat. Suasana di dalam kereta cepat ini tidak berbeda dengan kereta kelas eksekutif di Indonesia. Barang bawaan penumpang, termasuk koper diletakkan di bagian atas. Tas yang ukuran lebih kecil bisa diletakkan di depan tempat duduk. Sebab, ruang di depan kursi memang cukup lebar.

Di bagian depan gerbong terpampang berapa kecepatan laju kereta. Pemandu kami, Alfio Aprilio mengatakan kecepatan maksimal kereta cepat ini 320 km/jam. Sedikit berbeda dengan KA eksekutif di Indonesia, di pintu masuk tiap gerbong terdapat wastafel dan tempat mengambil air minum.

Jika hendak ke toilet jangan saat kereta berhenti di tiap stasiun tertentu. Sebab, pintu kamar mandi terkunci otomatis. Menurut Alfio, kereta cepat minimal terdiri dari 8 gerbong. Kebetulan, kereta yang kami naiki terdiri dari 15 gerbong dengan kapasitas penumpang maksimal 1.275 orang.

Dia jelaskan, ada 4 jenis kereta yaitu G, C, D, dan T. Kereta G, seperti yang kami naiki, ini KA tercepat tanpa ada batasan jarak. Kemudian C adalah kereta cepat antar kota dengan jarak dekat dengan waktu tempuh 1jam. Misalnya saja Guangzhou-Shenzhen atau Beijing-Tienjin.

Kelas D adalah kereta cepat yang lajunya lebih lambat dari kereta jenis G. Untuk kereta cepat kelas G, ada kelas bisnis dan biasa. Di kereta kelas T dan K merupakan kereta biasa yang terbagi dari kelas duduk dan tidur. Kecepatan kereta kelas T lebih agak cepat dari kereta kelas K yaitu sekitar 100 km per jam.

“Untuk stasiun kereta cepat, Guangzhou South Railway Station adalah pusatnya dan hanya ada kereta cepat saja. Ada lagi Guangzhou East Station dan Guangzhou Station yang melayani kereta cepat tapi di sana dicampur juga sama kereta kelas yang lain,” papar Alfio.

Harga tiket kereta cepat Guangzhou-Beijing yaitu 826 Yuan (Rp 1,7 juta), hampir 3x lipat dari harga kereta api biasa. Pembelian tiket dilakukan jauh2 hari sebelumnya atau bisa juga on the spot dan jika ada kursi tersisa. Karena kecepatannya bisa 320 km/jam, laju kereta tidak terlalu goyang sehingga kereta terkesan tenang.

Selain itu, bonus pemandangan bisa didapatkan ketika naik kereta cepat ini. (Dian/detikTravel; Radian Nyi Sukmasari; rdn; shf; Bahan dari : https://travel.detik.com/international-destination/d-3162538/wuzz-begini-rasanya-naik-kereta-cepat-di-china)-FatchurR *