Replika gajah raksasa Diharapkan Jadi Wisata Edukasi
(travel.kompas.com)-BLORA; Replika fosil gajah purba yang dipajang di bangunan kecil di kawasan Alun2 Blora, Jateng diharapkan jadi sarana wisata edukasi purbakala khususnya bagi generasi milenial. Hingga saat ini duplikat fosil gajah raksasa yang dipamerkan sejak 2015 itu jadi magnet bagi wisatawan.
Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamudji, menyampaikan, replika fosil gajah mendunia itu untuk umum di bangunan ukuran 5 mt x 10 mtr di atas lahan Pemkab Blora. Selayaknya museum mini, tiruan fosil gajah purba itu dipajang bersama temuan fosil hewan purbakala lain di wilayah Blora. Termasuk juga sejumlah benda sejarah lainnya.
“Ada juga fosil kerbau, hiu dan juga temuan benda2 sejarah seperti guci dsb. Ini diharapkan jadi sarana untuk belajar mengenai peradaban klasik. Bahwa di Blora dulu pernah jadi saksi bisu zaman purbakala dan zaman setelahnya,” kata Slamet ke Kompas.com (27/3/2019).
Untuk mendukung program wisata edukasi, lokasi bersemayamnya replika gajah purba itu akan dibuka tiap hari. “Kini tiap hari dibuka. Sabtu dibuka malam dan Minggu pagi hari. Kami persilakan pada warga masyarakat terutama pelajar untuk melihat dari dekat replika fosil gajah purba ini. Gratis kok” katanya.
Sejumlah petugas akan diterjunkan tiap hari mengedukasi pengunjung terkait temuan fosil-2 dan benda sejarah lain yang sempat bersemayam di bumi Blora. Hal ini menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah kepurbakalaan ke masyarakat yang datang. “Rata2 per hari ada puluhan orang yang berkunjung.
Pengunjung boleh membuat dokumentasi atau swafoto. Bagi anak2 TK/SD, ini jadi pengalaman positif. Kami harap generasi milenial lebih mengenal sejarah-budaya Blora”. Fosil gajah bernama Elephas Hysudrindicus itu berumur 200.000-250.000 tahun. Bobot gajah raksasa itu saat hidup diperkirakan 6-8 ton dengan tinggi 4 mt dan panjang 5 mt.
Fosil itu ditemukan tim vertebrata Museum Geologi melalui kegiatan ekskavasi (penggalian) tahun 2009 di Desa Sunggun, Desa Mendalem Kec-Kradenan, Blora, Jateng. Penemuan fosil ini dinilai spektakuler karena sejak penggalian fosil tahun 1850-an, baru ditemukan fosil dari individu relatif utuh 90 %.
Petugas menyelesaikan rekonstruksi fosil tahun 2013, dan replikanya dipajang di Museum Geologi Bandung dan di Blora. Fosil asli gajah purba itu menjadi koleksi Museum Geologi Bandung.
“Pembuatan replika fosil gajah oleh tim Museum Geologi Bandung ber-tahun2. Pemkab Blora hanya sediakan tempat. Untuk fosil gajah aslinya disimpan di Museum Geologi Bandung karena di Blora tak ada tempat memadai. Semoga ke depan, kami bisa mewujudkan museum kepurbakalaan,” pungkas Slamet.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Replika Gajah Raksasa Diharapkan Jadi Wisata Edukasi Generasi Milenial”, Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho; Editor : I Made Asdhiana; Bahan dari : https://travel.kompas.com/read/2019/03/28/100800927/replika-gajah-raksasa-diharapkan-jadi-wisata-edukasi-generasi-milenial)-FatchurR *
Leave a Reply