Menjamah Biru di Antara Hijau Lembah Baliem

Menjamah Biru di Antara Hijau Lembah Baliem(cnnindonesia.com)-Jakarta, Terletak di timur Indonesia, bumi Papua seolah tak henti menggoda dengan keindahan alamnya. Lembah Baliem di Pegunungan Jayawijaya mungkin salah satu tanda cinta Tuhan buat manusia. Bagaimana tidak? Pesona alam yang kaya diikat tradisi yang melekat di masyarakat.

 

Terletak di Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya, Anda bisa ke lokasi ini via darat selama dua jam dari kota Wamena. Perjalanan ke lokasi ini cukup menantang sebab, setelah menempuh perjalanan naik kendaraan roda-4, Anda masih harus melanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 20 menit. Sebelum mencapai telaga, Anda melintasi Jembatan Kuning Maima.

 

Jembatan gantung modern ini terbuat dari besi dan kawat tembaga. Dibangun pada 1996 sebagai jalur transportasi masyarakat Desa Maima. Di sini mata Anda dimanjakan sejuknya perpaduan warna biru-hijau. Telaga masih alami dan jauh dari keramaian sehingga mampu menawarkan ketenangan.

 

Telaga yang belum banyak terjamah manusia ini diselubungi misteri. Telaga Biru Maima diyakini masyarakat sebagai asal muasal manusia pertama di sini. Suku Dani, masyarakat asli Lembah Baliem, meyakini ada manusia yang keluar dari Telaga Biru dan menjadi nenek moyang Suku Dani.

 

Konon saat sekelompok Suku Dani istirahat di tengah telaga, tiba-tiba muncul sosok manusia lain tapi berkulit putih bersih, tidak bertelinga dan berhias manik-manik atau ‘naruekul’. Manusia ini juga paham cara bercocok tanam, aturan hidup sosial serta pedoman hidup.

 

Karena merasa terancam, manusia ini dibunuh. Anehnya dari tubuhnya keluar bahan makanan mulai dari ubi jalar, keladi, pisang hingga babi. Tulang belulang manusia ini dibawa ke mana-mana sebagai bibit makanan. Tak heran hingga kini Telaga Biru Maima dianggap sakral.

 

Masyarakat masih menyimpan sepotong tulang disebut ‘kaneke’ dan diletakkan di rumah adat mereka, honai. Lembah Baliem mulai mencuri perhatian sejak 1991 atau saat jadi penyelenggara Festival Lembah Baliem. Festival rutin diadakan tiap Agustus, bersamaan dengan hari raya kemerdekaan RI.

 

Selain Telaga Biru Maima, sempatkan mengintip keindahan pasir putih tanpa pantai di Aikima. Juga ada Danau Habema berlatar salju Puncak Trikora, Gua Wikuda di Desa Wosilimo, lalu sekitar satu jam berjalan kaki dari desa terdapat Danau Anegerak.

 

Mengenal interaksi masyarakat lokal bisa berkunjung ke Pasar Jibama. Di sini Anda akan menemukan cinderamata khas Papua mulai dari noken sampai bongkahan buah merah alias buah ajaib yang dikatakan membawa manfaat kesehatan.

 

Bicara keindahan alam, Anda bakal tersihir dengan keindahan titik biru antara tetumbuhan hijau yakni Telaga Biru Maima. Dalam bahasa setempat, ‘maima’ berarti tempat di bawah di mana ada air atau ‘(we) ma-i-ma’.

 

(els/ard; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210109103844-269-591467/menjamah-biru-di-antara-hijau-lembah-baliem)-FatchurR *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita