Kopi Yuam dan gelas bambo untuk Presiden
(beritasatu.com)-KEBUMEN; Kerja keras Yuri Dulloh, pemuda Desa Pucangan, Kec-Ambal, Kebumen, Jateng, menggali dan mengembangkan kopi lokal sejak 2009 kini memperlihatkan hasil. Kafe yang dikelolanya, “Yuam Roasted Coffe” di depan rumahnya, makin dikenal luas, hingga mancanegara.
Berbagai penghargaan diperoleh Yuri, termasuk dari Presiden Jokowi. Nama Yuam merek kafe dan kopinya itu singkatan dari nama dan daerah asalnya yakni “Yuri Ambal”.
Pada (11/9), sahabat masa kecil Yuri, Rahmat Sahid ke kafenya untuk bernostalgia, siskusi sambil menikmati kopi wamen (Jawa-Kebumen). Di sela diskusi, Yuri terkenang penghargaan dari Presiden dan minta kepada Rahmat Sahid agar menyampaikan bingkisan kopi dan gelas bambu penyaring untuk diberikan Presiden dan Ketum Partai MS.
Yuri menitipkan bingkisan itu setelah tahu sahabatnya itu penulis buku “Ensiklopedia Keislaman Bung Karno”, yang kata pengantarnya ditulis MS. Yuri juga tahu Rahmat Sahid juga jadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai itu di Dapil Jateng-VII (Kebumen, Purbalingga, dan Banjarnegara).
“Waktu saya ke Istana, sudah disiapkan Mas (bingkisan kopi untuk Presiden), tetapi ada kendala teknis. Makanya, ini mumpung sampean ke sini, saya titip agar bisa disampaikan ke Presiden dan MS” kata Yuri.
Dalam obrolan itu, Yuri dan Rahmat yang semasa kecilnya sama2 jadi gembala, Yuri menggembala kerbau dan Rahmat menggembala kambing, begitu antusias saling bertukar cerita dan pengalaman.
Pengalaman Yuri sejak 2009 menggali potensi kopi local dan kegiatan2, seperti menghijaukan lahan2 tidak produktif dengan kerja keras sambil terus mengedukasi. Hal itu membangun kesadaran sekaligus pendidikan masyarakat untuk mau menanam kopi.
Pria yang aktif di Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat Desa (PKSMD) itu mengungkapkan, dengan kerja kerasnya itu, dia bisa membuka kedai kopi yang diolah dari budidaya sendiri bersama mitra petani kopi yang tersebar di beberapa titik di Kebumen. Yuri juga menciptakan alat penyaring kopi dari bambu.
Untuk pengolahan kopi, dari percobaan2nya, dia berhasil memproduksi bubuk kopi yang diberi nama Kopi Yuam (Yuri-Ambal). Jenis kopinya arabika, robusta, wamen, dan nangka. “Banyak yang menertawakan usaha dan kerja keras saya ini. Tetapi, saya terus mencoba. Gagal, coba lagi, gagal, coba lagi, hingga berhasil dan bisa memproduksi kopi bubuk Yuam. Ini sudah dipatenkan (hak paten)” ujarnya.
Dalam 3 tahun belakangan, nama Yuri dan Kopi Yuam populer. Ia beberapa kali jadi narasumber utama pada acara talk show beberapa stasiun TV swasta nasional. Pengunjung kafenya kini dari daerah2, yang tidak hanya ingin menikmati seduhan kopi olahan Yuri, tetapi juga untuk pengembangan riset.
Pengunjung dari luar negeri sudah lebih dari 30 negara, meski tempat kafenya jauh dari perkotaan. Para turis yang pernah datang, dari Prancis, Jerman, Rusia, Turki, Belanda, Korea Selatan, Taiwan, Denmark, Australia, Uzbaikistan, Arab Saudi, India, dan Singapura.
Yang juga membanggakan bagi Yuri Dulloh, berkat kreativitasnya itu dia bisa berkeliling ke beberapa negara. Dia pernah ikut Festival Indonesia di Moskwa, Rusia. Bahkan, Kopi Yuam dan gelas bambu karya Yuri diterima untuk dipajang di Museum Seni Oriental di Moskwa.
Penghargaan yang pernah diraih Yuri : Pemenang utama Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat Jateng-2016, juara Wirausaha Muda Mandiri Jateng, terbaik UKM Kebumen, dan juara utama UKM Jateng. Dia juga penerima Kalpataru tingkat Provinsi Jateng dan diundang ke Istana untuk menerima penghargaan dari Presiden.
Rahmat Sahid yang mendapatkan kepercayaan menyampaikan bingkisan itu berkoordinasi dengan Sekjen DPP Partai itu HK agar Kopi Yuam dan gelas bambu itu bisa segera sampai ke tangan Presiden dan MS. (Asni Ovier; AO; Bahan dari : beritasatu.com dan http://www.beritasatu.com/rehat/510000-kopi-yuam-dan-gelas-bambu-untuk-jokowi-dan-megawati.html)-FatchurR *