Kopi Kuning Bondowoso Yang Cantik
(food.detik.com)-BONDOWOSO; Melihat buah kopi berbiji matang berwarna merah, mungkin sudah jamak. Namun di Bondowoso, ada buah kopi matang warnanya kuning merona. Seperti apa ?
Ada 2 varietas kopi spesies Arabika warnanya tampak beda, kuning merona hingga kuning kemerahan. Yakni Yellow Caturra dan Orange Bourbon. Kopi jenis ini oleh petani kopi disebut sebagai ‘kopi kuning’.
Dua varietas ini dikembangkan petani di lereng gunung Raung dan sebagian Pegunungan Ijen. Selain, beberapa varietas kopi Arabika yang lebih dulu dikembangkan, misal varietas Pacas, Geisha, Tekisik, Catimor, serta Bourbon.
Saperti biji buah kopi umumnya, spesies Arabika dan Robusta. Ketika muda, biji buahnya warna hijau. Yang membedakan, saat tua jelang dipanen buahnya bukan merah. Tapi kuning hingga agak oranye kemerahan.
“Kopi varietas ini secara ekonomi bernilai tinggi, dibanding kopi arabika biasanya,” ujar petani kopi di lereng gunung Raung, Suyitno, ketika berbincang dengan detik.com di kebunnya, Minggu (20/6)2021).
Hanya, saat ini di kalangan petani kurang begitu populer. Sebab, petani terlanjur menanam jenis kopi Arabika seperti yang ada saat ini sejak puluhan tahun lalu.
Mereka enggan mengganti kopi varietas baru itu karena harus memulai dari nol, dan lama. Bertahun-tahun ditambah biaya perawatan tinggi. Sedang kopi yang ada saat ini sudah produktif dan menghasilkan.
“Itu sebabnya kopi jenis ini belum begitu banyak. Meski, varietas ini sudah mulai dikembangkan petani. Karena harga jualnya memang lebih mahal, dibanding kopi arabica pada umumnya,” terang Suyitno.
Yellow Caturra ini varietas kopi Arabika yang kali pertama dibawa dan dikembangkan bangsa Portugis di daerah Bajawa, Flores. Konon, biji kopi kuning ini mulai langka. Di daerah asalnya, Bajawa, tinggal tak lebih dari seribu pohon.
Di pasar internasional, kopi jenis ini terbilang mahal. Harganya bisa 2x lipat harga kopi Arabika varietas lainn. Sedangkan varietas Orange Bourbon harganya 25% di atas harga kopi Arabika biasanya.
Menariknya, pengembangan kopi Arabika varietas Yellow Caturra dan Orange Bourbon di lereng gunung Raung dan Ijen memiliki kelebihan tersendiri. Sebab, kopi Arabika di kawasan ini salah satu kopi yang memiliki Indikasi Geografis (IG) dengan label Java Ijen-Raung.
Indikasi Geografis itu label dan tanda yang menunjukkan daerah asal barang atau produk. Salah satu syarat penetapan IG karena faktor lingkungan geografis dan karakteristik tertentu pada produk yang dihasilkan itu.
Bukan cuma itu. Kopi juga jadi produk di biological sites dalam Ijen Geopark yang diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGG). Selain eucalyptus atau pohon berkulit warna-warni yang ada di hutan pelangi di Sumberwringin, Bondowoso.
“Kami terus mendorong petani kopi di lereng gunung Raung. Apalagi, kopi jadi item di Ijen Geopark, yang diajukan ke Unesco sebagai UGG,” kata Arif Setyo Raharjo, Ketua Pengurus Harian Ijen Geopark Bondowoso.
(SOB/ODI; Chuk Shatu W Bahan dari : https://food.detik.com/berita-boga/d-5613438/keunikan-kopi-kuning-bondowoso-yang-cantik-warnanya-dan-mahal-harganya?_ga=2.25794552.479721039.1624268441-991151098.1572390384)-FatchurR *
Leave a Reply