Setasiun Kereta Cepat di China(2/2)
(msn.com)- KA di Thailand, lambat dan fasilitasnya kurang nyaman sehingga tidak jadi transportasi favorit. Bagi Yimie Yong, wartawan asal Malaysia, kereta cepat jadi pilihan terbaik saat dirinya bepergian antarwilayah di China.
“Alat transportasi ini efisien. Dulu saat saya ‘traveling’ ke China ke mana2 naik bus, tetapi karena macet jadi susah. Bus juga tidak nyaman untuk tidur selama perjalanan, jadi saya rasa kereta lebih baik,” tutur wartawan The Star Media Group itu.
Selama perjalanan dari Beijing ke Nanjing, penumpang dimanjakan dengan panorama wilayah2 di China mulai dari gedung2 bertingkat di kawasan perkotaan, perbukitan, lahan pertanian, sungai dan jembatan. Jalannya kereta meski cepat tapi relatif stabil dan tak bising, sehingga nyaman bagi penumpang yang ingin menggunakan waktu untuk kerja, saling mengobrol, atau beristirahat.
Menempuh jarak 1.023 km, kereta yang berangkat dari Beijing ini berhenti di 6 stasiun yakni Dezhoudong, Jinan Barat, Taian, Xuzhou, Bengbunan, Dingyuan sebelum tiba di stasiun Nanjing Selatan (Nanjingnan). Merambah ASEAN beberapa tahun ke depan, penduduk Asia Tenggara bisa menikmati terobosan baru perkeretaapian melalui pembangunan kereta cepat di beberapa negara.
Indonesia negara pertama yang memulai proyek KA cepat rute Jakarta-Bandung. Groundbreaking proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu dilakukan Presiden pertengahan 2016. Meski kini pembangunan proyek 6,07M dolar AS itu terhambat proses pembebasan lahan, namun perusahaan China yakin selesai sesuai jadwal (akhir 2019).
“Tahun ini kami fokus pada pembebasan lahan sebagai tahap persiapan konstruksi” kata Direktur Departemen Bisnis Asia China Railway Group Limited, Li Jianping, saat menerima kunjungan wartawan dari negara-negara ASEAN di Beijing.
Berjarak 142,3 km, kereta cepat Jakarta-Bandung bisa memperpendek waktu tempuh dari 3,5 jam jadi 35 menit. Indonesia berharap adopsi teknologi transportasi China ini mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Ibu Kota Jabar, dan jadi solusi kepadatan jalan tol Cipularang (Jakarta-Bandung). Malaysia, Singapura, dan Thailand masih menunggu sampai proyek kereta cepat dapat dilaksanakan.
Pembangunan KC Kuala Lumpur-Jurong tahap tawar-menawar (bidding). Investor China dan Jepang bersaing di tender proyek yang disepakati Pemerintah Malaysia dan Singapura (2013). Thailand setuju dana tahap-1 infrastruktur KC Bangkok-Nakhon Ratchasima oleh kontraktor China. Kecepatannya 250 km/jam, kereta bisa tempuh 260 km sekitar satu jam itu diperkirakan beroperasi (2021).
Pembangunan infrastruktur kereta cepat di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand termasuk dalam peta “Belt and Road Initiative” (BRI) yang digagas Presiden China Xi Jinping.
Strategi kerja sama regional itu mengusung konektivitas sebagai kata kunci pendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Asia, Eropa, serta Afrika. (Adhitya Himawan; Bahan dari : Antara dan https://www.msn.com/id-id/ekonomi/other/seperti-apa-stasiun-kereta-cepat-di-cina/ar-AAsq355)-FatchurR * Tamat……..
Leave a Reply