Pohon berduri ditengah jalan

pohon berduriDi sebuah kota ada seorang pria yang menanam pohon berduri ditengah jalan. Walikota sdh berulang-ulang memperingatkannya agar memotong pohon berduri itu. Setiap kali diingatkan, org itu selalu mengatakan akan dipotong besok hari. Namun org itu tdk memenuhi janjinya.

Setelah beberapa tahun orang itu bertambah tua tetapi pohon itu belum juga dipotong. Pohon itu bahkan bertambah besar, tumbuh seiring waktu. Cabang²nya bertambah tajam dan bertambah besar dan hampir menutupi jalan. Duri itu tdk saja melukai org yg melalui jalan tetapi juga melukai pemiliknya.

Sang pemiliknya kini ingin memotong pohon itu. Tapi apa daya usianya sangat tua. Ia lemah sehingga tidak mampu lagi utk memotong pohon yg ditanamnya. Dlm hidup ini kita sdh banyak sekali menanam pohon berduri didlm batin kita, duri² itu tdk saja menusuk orang lain tetapi juga menusuk diri kita sendiri.

Ambillah kapak, potonglah seluruh duri itu sekarang juga, sebelum kita kehilangan tenaga sama sekali. Pohon berduri dalam batin adalah kekotoran batin seperti ketamakan, kebencian, kebodohan batin, dengki, iri hati, dendam, kesombongan, kekikiran yang bernaung dalam diri kita.

Bersamaan bertambahnya umur meningkat pula kekuatannya.
Tak ada lagi waktu yg lbh tepat utk menebang pohon berduri di batin kita selain “SAAT” ini.

Esok hari kekotoran batin itu akan semakin kuat sementara tenaga kita bertambah lemah. Tak ada lagi daya kita utk menghancurkannya. Jgn tunggu BESOK, tebanglah HARI INI! Selamat menjalani hari hari tanpa “pohon berduri” dlm batin. (Dr Susan-P84)

0403ia-Pohon berduri ditengah jalan-a4 28/4ia

Di sebuah kota ada seorang pria yang menanam pohon berduri ditengah jalan. Walikota sdh berulang-ulang memperingatkannya agar memotong pohon berduri itu. Setiap kali diingatkan, org itu selalu mengatakan akan dipotong besok hari. Namun org itu tdk memenuhi janjinya.

Setelah beberapa tahun orang itu bertambah tua tetapi pohon itu belum juga dipotong. Pohon itu bahkan bertambah besar, tumbuh seiring waktu. Cabang²nya bertambah tajam dan bertambah besar dan hampir menutupi jalan. Duri itu tdk saja melukai org yg melalui jalan tetapi juga melukai pemiliknya.

Sang pemiliknya kini ingin memotong pohon itu. Tapi apa daya usianya sangat tua. Ia lemah sehingga tidak mampu lagi utk memotong pohon yg ditanamnya. Dlm hidup ini kita sdh banyak sekali menanam pohon berduri didlm batin kita, duri² itu tdk saja menusuk orang lain tetapi juga menusuk diri kita sendiri.

Ambillah kapak, potonglah seluruh duri itu sekarang juga, sebelum kita kehilangan tenaga sama sekali. Pohon berduri dalam batin adalah kekotoran batin seperti ketamakan, kebencian, kebodohan batin, dengki, iri hati, dendam, kesombongan, kekikiran yang bernaung dalam diri kita.

Bersamaan bertambahnya umur meningkat pula kekuatannya.
Tak ada lagi waktu yg lbh tepat utk menebang pohon berduri di batin kita selain “SAAT” ini.

Esok hari kekotoran batin itu akan semakin kuat sementara tenaga kita bertambah lemah. Tak ada lagi daya kita utk menghancurkannya. Jgn tunggu BESOK, tebanglah HARI INI! Selamat menjalani hari hari tanpa “pohon berduri” dlm batin. (Dr Susan-P84)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita