Saya kecewa
Tiga tahun yang lalu, saya mengalami tawar hati. Penyebabnya, saya menganggap doa saya tak kunjung dijawab oleh Nya. Merasa letih dan jenuh berdoa, karena tidak juga melihat keadaan hidup membaik, saya berhenti pergi ke gereja. Ternyata, hati yang tawar itu mendatangkan dampak buruk. Saya jatuh sakit selama berbulan-bulan.
Sungguh menyiksa sehingga tubuh saya jadi sangat kurus. Saya harus bolak-balik periksa ke dokter. Di tengah kelemahan itu, saya tersadar akan kekecewaan saya pada Tuhan yang menjadikan saya tawar hati. Saya pun mendekat pada Tuhan, mulai aktif lagi dalam komunitas gereja. Puji Tuhan, kesehatan saya dipulihkan.
Dalam perjalanan hidup kita, Tuhan tidak ingin kita menjadi tawar hati. Tawar hati bisa disebabkan oleh kekecewaan yang berkepanjangan. Tawar hati berbahaya karena dapat membuat kita merasa jauh dari Tuhan dan patah semangat.
Saat kondisi hati kita rentan, Iblis akan lebih mudah mempengaruhi kita untuk menyimpang dari kehendak Tuhan. Jadi, berpeganglah teguh pada pengharapan kita akan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan. (Andre Wahjudibroto; http://www.renunganharian.net/2014/47-februari/941-saya-kecewa.html)
Leave a Reply