alumnimaterdei.com

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah tujuh malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri  pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulai pembicaraan, ‘Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup.  Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia.
‘Kalau hanya mencari 50 orang, itu gampang .. . ‘ kata pengusaha ini dengan yakinnya. Setelah itu Malaikat pergi dan berjanji akan datang satu jam sebelum batas waktu yang disepakati.  Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya pengusaha bertanya,

‘Apakah besok pagi aku sudah pulih.  Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2.000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit’.
Malaikat : ‘Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang, waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu’.
Tanpa menunggu reaksi pengusaha, malaikat menunjukkan layar berupa TV, 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari istri, di sebelahnya ada 2 putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka’.
Malaikat : ‘Aku memberitahumu, kenapa Tuhan rindu memberikan kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus berharap kesembuhanmu’ Kembali terlihat istri berdoa jam 2:00, ‘ Tuhan, aku tahu selama hidupnya suamiku bukan suami / ayah yang baik.

Dia mengkhianati pernikahan, dia tidak jujur dalam bisnis, dan kalau memberi sumbangan, itu untuk popularitas dan menutupi perbuatan yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak yang Engkau titipkan pada kami, mereka membutuhkan ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.’
Setelah itu istrinya berhenti berkata, air matanya semakin deras mengalir di pipinya. Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha. Timbul penyesalan selama ini dia bukan suami yang baik. Bukan ayah yang menjadi contoh bagi anaknya. Malam ini dia menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, yang dia miliki hanya 10 menit lagi, semakin menangis pengusaha ini, penyesalan luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat. Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang. ‘Apakah diantara karyawan, kerabat, teman bisnis, teman organisasi tak ada yang berdoa buatku?’
Malaikat : ‘ Ada yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita. Itu karena kamu arogan, egois dan bukan atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah’. Pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah yang terakhir.

Tapi dia minta sesaat melihat anak-istri yang setia menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, Malaikat berkata, ‘Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu. Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00′. Dengan heran dan tidak percaya. Sambil tersenyum Malaikat menunjukkan tempat yang pernah dia kunjungi.
Itu Panti Asuhan ? kata pengusaha pelan. ‘Benar, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.

‘Tadi salah seorang anak panti asuhan membaca di koran, seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin pria yang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. ‘
Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi. Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain. Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.
Pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya, tapi dari kekuatan hatinya. ‘Ya Allah saya mencintai dan membutuhkan-MU, datang dan terangilah hati kami sekarang. (Andre Wahjudibroto)

One Response to “ADAKAH YG MENDOAKAN KITA?”