Sel manusia dan perokok pasif
PEROKOK pasif cenderung berisiko mengalami kerusakan sel. Itulah kesimpulan peneliti laporan nasional AS, Lara Gundel. Dalam studinya, peneliti meletakkan potongan kertas laboratorium di kamar yang dipenuhi rokok.
Sebagian kertas sampel itu lalu dikumpulkan setelah 20 menit. Kemudian, kertas dipantau di laboratorium. Sementara itu, sebagian lagi diambil ± 200 hari kemudian. Berikutnya, Gundel dan timnya mengekstraksi paparan asap rokok pada kertas tersebut.
Asap rokok dari dua kertas yang diambil berbeda waktu itu lalu diekspos kepada sampel sel manusia. Hasilnya sampel sel dari perokok pasif mengalami residu yang merusak DNA lebih besar. (ThW; Live Science/Kid/X-4; Media Indonesia, 25 Juni 2013)-FR



Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 


Komentar baru