Persiapan Pilkada Probolinggo 2013-14

Pemilu adalah unsur keberlangsungan demokrasi seperti Indonesia, sebab keberhasilan Pemilu adalah bukti penting (baca: parameter) keberhasilan proses demokrasi yang berlangsung di negara tersebut, berlangsung baik atau tidak.

Sekedar mengingat, demokrasi adalah suatu bentuk (baca: sistem) pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Implementasinya, rakyat memilih langsung wakil atau pemimpinnya melalui mekanisme pemilu. Jadi Pemilu adalah cara negara menganut sistem demokrasi untuk memilih Wakil Rakyat atau Presiden, yang biasa disebut dengan Pesta Demokrasi.

Awal Februari (7/2) lalu, bertempat di ruang Puri Manggala Bhakti, Walikota Probolinggo, HM. Buchori menyerahkan Data Penduduk Potensial Pemilu (DP4) kepada KPU. Penyerahan DP4 ini bertujuan sebagai sarana pendukung penyediaan data pemilih dalam penyelenggaraan Pemilu, baik Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Legeslatif (Pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Data dari agenda kegiatan yang berlangsung serentak di 491 Kota/Kabupaten seluruh Indonesia itu, akan diolah KPU menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS), Daftar Pemilih Tetap (DPT), juga untuk menetapkan jumlah kursi yang akan diperebutkan di lembaga legeslatif daerah.

“Berdasarkan DP4 yang diterima KPU, lalu diolah dengan sistem yang ada, yang dimiliki KPU, hasilnya, dari 214.444 jiwa jumlah penduduk, ada 170.878 suara untuk Pileg dan 168.742 suara untuk Pilkada. Dan 30 kursi,” ujar Eko Edi Poerwanto, anggota KPU Kota Probolinggo yang membidangi Publikasi Masyarakat (Pubmas), yang ditemui oleh Link-Go di ruang kerjanya pada Kamis (14/2) pagi  lalu.

Di Kota Probolinggo, masyarakat akan melaksanakan gelaran Pemilu secara paralel mulai dari Pemilukada, Pilgub, Pileg sampai dengan Pilpres yang akan digelar di sepanjang tahun 2013- 2014 melalui beberapa tahapan pemilu yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 tahun 2012.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa Pemilu dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: Tahap Persiapan, Penyelenggaraan dan Penyelesaian.

Agar dalam setiap pelaksanaan Pemilu berjalan sesuai dengan Asas Luber (Langsung Umum, Bebas, Rahasia) dan Jurdil (Jujur dan Adil), maka dibutuhkan adanya pemantauan dan pengawasan dari publik dalam segala proses pelaksanaanya tidak terjadi penyimpangan dan pelanggaran yang merugikan masyarakat.

Seperti yang sudah berjalan dan diatur UU no. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu, ada tiga unsur penting dalam pelaksanaan Pemilu, yakni: Komisi Pemilihan Umum, mempunyai spesifikasi tugas dari sisi penyelenggaraan mulai dari data, perencanaan, pelaksanaan hingga, pertanggung jawaban Pemilu; Banwaslu/ Panwaslu: yang bertugas mengawasi dalam proses pemyelenggaraan Pemilu, tidak hanya pada KPU tapi juga Peserta Pemilu; dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, berfungsi sebagai juri terhadap penyelenggara tersebut baik terhadap KPU maupun Panwaslu. Apabila terjadi penyimpangan maka, DKPP yang akan memberikan teguran dan juga sanksi.

Sejauh ini persiapan KPU Kota Probolinggo dalam menghadapi Pemilu 2013-2014 sudah berjalan dengan baik. Seperti yang dijekaskan Ketua KPU Kota Probolinggo, Sukirman WHP, di tengah kesibukannya yang pagi itu harus melayani banyak tamu yang hadir, “Selaku penyelenggara, memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab dimana pelaksanaan Pemilu sudah berada di depan mata. Dalam hal ini KPU sudah melakukan berbagai persiapan, diantaranya: perencanaan, anggaran maupun teknisnya dengan baik,”

“Hanya memang beberapa waktu lalu agak sedikit terkendala teknis pada segi anggaran Pemilukada 2013. Dan 4 Kota di Jawa Timur, yaitu:Probolinggo, Kediri, Mojokerto dan, Madiun masih harus berkoordinasi dengan KPU Provinsi dalam rangka mensinergikan kegiatan karena nanti akan menyelengarakan secara bersama-sama untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota serta, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Tapi alhamdulillah, saat ini sudah selesai sehingga segala persiapan bisa dilaksanakan” imbuh Sukirman.

Ditemui terpisah, Ketua Panwaslu, Putut Gunawarman, mengungkapkan himbauan dan harapannya kepada masyarakat Kota Probolinggo dalam pelaksanaan Pemilu agar benar-benar selektif dan tidak salah pilih.

“Sebagai masyarakat kita harus sadar dan paham betul, serta memiliki pengetahuan yang baik untuk memilih wakil kita, agar kita tidak salah pilih. Atau bagaikan beli kucing dalam karung. Karena, sepuluh detik memilih dalam bilik, berarti seumur hidup. Bisa merugikan. Tidak  hanya kita sebagai pemilih namun, anak-cucu kita selama lima tahun ke depan,” himbau Putut.

“Saya juga sangat berharap, dan senang sekali, jika nantinya masyarakat Kota Probolinggo paham benar dan semangat untuk merayakan Pesta Demokrasi yang sebenar-benarnya dengan, memilih Wakil Rakyat maupun Pimpinan Daerah secara langsung dan sekaligus menjadi pengawas langsung yang secara aktif memberikan informasi dan pelaporan kepada Panwaslu. Bisa dengan datang langsung ke Kantor Sekertariat kami di Jl. Mastrip no. 12 atau melalui telepon (0335) 426 101” sambung Putut.

Sementara itu, salah seorang warga bernama Bagus, yang merupakan salah satu karyawan swasta memngungkapkan harapannya, “Siapapun Pemimpinnya yang terpilih nanti yang penting adil dan jujur, tidak hanya Pegawai Negeri saja yang diperhatikan, tapi juga karyawan-karyawan swasta seperti buruh pabrik agar lebih sejahtera, seperti saya ini” ujarnya. (car/tby)-BRX