Yang Mendulang Uang Dari Vaksin Covid-19(2/2)
(ekbis.sindonews.com)- Biasanya perusahaan farmasi memberi harga beda di berbagai negara, sesuai kemampuan pemerintah. Janji AstraZeneca untuk menjaga harga tetap rendah hanya diperpanjang untuk “durasi pandemi”.
Mereka bisa mulai pasang harga lebih tinggi awal-2021, tergantung perkembangan penyakitnya. “Saat ini, pemerintah akan bayar dengan harga tinggi, mereka bersemangat untuk mendapat apapun yang dapat membantu mengakhiri pandemi,” kata Emily Field, kepala penelitian farmasi Eropa di Barclays seperti dilansir BBC.
Setelah banyak vaksin muncul, mungkin 2021, persaingan mendorong harga jadi lebih rendah, sambung Emily. Dan Kepala Eksekutif Airfinity, Rasmus Bech Hansen menerangkan, tidak seharusnya berharap pada perusahaan swasta lebih kecil yang tidak berpengalaman- untuk membuat vaksin.
“Perlu diingat perusahaan-perusahaan ini mengambil risiko signifikan, bergerak cepat, dan berinvestasi ke penelitian dan pengembangan signifikan”. Jika Anda ingin perusahaan kecil membuat terobosan di masa depan, Anda perlu memberi penghargaan. Tetapi beberapa berpendapat skala krisis kemanusiaan, dan pembiayaan publik, menunjukkan ini bukan waktu untuk berbisnis seperti biasanya.
Haruskah berbagi teknologi
Banyak yang dipertaruhkan, ada panggilan untuk tahu bagaimana di balik pembuatan vaksin baru. Sehingga perusahaan lain di India dan Afrika Selatan, misalnya dapat memproduksi dosis untuk pasar mereka sendiri.
Ellen’t Hoen, Direktur Kelompok Penelitian Medicines Law and Policy, mengatakan, harusnya ada syarat menerima pendanaan publik. “Saya pikir tidak bijaksana, bila pemerintah menyerahkan uang tanpa pamrih,” katanya.
Diawal pandemi, perusahaan farmasi besar menunjukkan sedikit minat dalam perlombaan pembuatan vaksin. Hanya saat pemerintah dan lembaga berjanji menggelontorkan dana atas pekerjaan mereka. Jadi Ellen’t Hoen tidak melihat mengapa harus memiliki hak eksklusif untuk mendapat untung dari hasilnya.
“Inovasi ini jadi milik organisasi komersial dan kontrol atas siapa yang dapat akses ke inovasi dan akses ke pengetahuan, bagaimana membuat mereka tetap di tangan perusahaan,” katanya. Meskipun ada beberapa yang berbagi kekayaan intelektual mereka.
Jadi akankah perusahaan Farmasi menghasilkan keuntungan besar?
Pemerintah dan organisasi multilateral berjanji beli miliaran dosis dengan harga yang ditetapkan. Jadi beberapa bulan ke depan, perusahaan akan sibuk memenuhi pesanan secepatnya. Mereka yang menjual ke negara dengan kantong lebih dalam, mulai melihat pengembalian investasi. Sedang AstraZeneca, meski sepakat memasok jumlah dosis tertinggi, hanya menutupi biaya pembuatan vaksin.
Setelah kontrak pertama terpenuhi, lebih sulit memprediksi seperti apa lanskap vaksin baru. Semuanya tergantung dari banyak hal: berapa lama kekebalan bertahan pada yang divaksinasi, berapa banyak vaksin yang berhasil datang dan apakah produksi dan distribusi berjalan lancar.
Emily Field dari Barclays’ berpikir jendela untuk menghasilkan keuntungan “sangat sementara”. Bahkan jika perusahaan terdepan tak berbagi kekayaan intelektual mereka, ada lebih dari 50 vaksin dalam uji klinis di dunia. “Dalam waktu 2 tahun, mungkin ada 20 vaksin di pasaran. Maka sulit untuk mengenakan harga premium,” kata Ms Field.
Menurutnya dampak jangka panjang lebih terasa pada reputasi. Peluncuran vaksin yang sukses dapat membantu membuka pintu untuk menjual terapi Covid atau produk lainnya. Dalam hal itu, seluruh industri diatur untuk mendapat manfaat, bunyi pernyataan Rasmus Bech Hansen dari Airfinity.
Yang paling menjanjikan dari semuanya, dan salah satu alasan mengapa nilai pasar BioNTech dan Moderna melonjak, bahwa vaksin mereka memberi bukti konsep untuk teknologi RNA mereka. “Semua orang terkesan dengan keefektifannya. Itu bisa mengubah lanskap untuk vaksin,” kata Emily Field.
Sebelum Covid, BioNTech sedang mengerjakan vaksin untuk kanker kulit. Moderna mengejar vaksin berbasis RNA untuk kanker ovarium. Jika salah satunya berhasil, maka hadiahnya bisa sangat besar.
(akr; Anto Kurniawan; Bahan dari : https://ekbis.sindonews.com/read/267026/34/siapa-mendulang-uang-dari-vaksin-covid-19-1607901136)-FatchurR * Tamat….
Leave a Reply