Nias Dijadikan Destinasi Wisata Berkelas Dunia
(koran-jakarta.com)-SAIL NIAS-2019 resmi diluncurkan di Jakarta. Dengan Sail Nias ini, Pemprov Sumut optimistis jika pariwisata di Nias akan bangkit. Pemprov yakin daerah ini akan jadi destinasi wisata berkelas dunia.
Pemprov didukung dari lembaga2 pemerintah pusat, seperti Kemenpar tengah mempersiapkan hal ini. Dengan sinergis dari banyak pihak maka cita2 menjadikan Nias wisata berkelas dunia bisa diwujudkan.
Lebih jauh terkait persiapan oleh jajaran Pemprov Sumut menjadikan Nias sebagai wisata berkelas dunia, wartawan Koran Jakarta, Muhammad Zaki Alatas berkesempatan mewawancarai Wagub Sumut, Musa Rajekshah, di Jakarta, belum lama ini. Berikut petikan selengkapnya.
Seberapa yakin Pengembangan Nias berhasil?
Kami yakin. Hal ini karena Nias berpotensi destinasi wisata luar biasa. Kini tinggal upaya mendorong Nias lebih dikenal wisatawan mancanegara (Wisman).
Apa sajaa Wisata unggulannya?
Di Nias ada atraksi wisata alam, budaya, dan buatan manusia, misal Desa Bawomataluo jadi ikon wisata budaya Pulau Nias berdaya tarik tari fataele dan fahombo batu. Pantai Sorake dan Lagundri itu salah satu spot surfing terbaik di dunia.
Teluk Dalam, destinasi diving dengan pantai alami serta Desa Hilisao’oto yang memiliki Situs Megalitik Tetegewo di Nias Selatan sebagai rumah bagi peradaban megalitikum yang hidup.
Upaya apa untuk mendorong Nias jadi destinasi dunia?
Salah satunya membuat Sail Nias-2019, strategi pariwisata yang tepat. Diharapkan mendatangkan wisatawan2 domestik dan wisman yang berkontribusi devisa dan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nias dan Sumut khususnya, serta Indonesia secara umum.
Hanya itu saja?
Untuk menyukseskan Sail Nias, perlu sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah. Ini momentum strategis bagi Nias. Saya harapkan impian kami mengembangkan Nias sebagai destinasi wisata dunia bukan hanya tahun 2019, tapi berlanjut untuk tahun2 berikutnya.
Maksudnya?
Setelah Sail Nias 2019, kami inginkan event2 nasional dan internasional dihadirkan ke Nias. Dengan begitu, perekonomian di daerah bangkit dan meningkatkan wisnus dan wisman ke Nias dan Sumut.
Diisi acara apa saja Sail Nias?
Ada rangkaian, di antara 17 kegiatan yakni world surf league Nias, wonderful expo, parade kapal nelayan tradisional, seminar warisan budaya Nias, kuliner, festival lompat batu (fahombo batu), ekspedisi, festival kepulauan, atraksi terjun payung, dll.
Berapa target Wisatawan ke event tersebut?
Kami target 100 ribu orang saat Sail. Mudah2an tercapai. Target itu didasarkan sebelumnya event bertaraf Nasional Nias Pro sudah dilakukan di Nias. Kami yakin itu tercapai, apalagi kami bisa lihat dalam pembukaan ini antusias cukup luas biasa.
Berapa Jumlah wisatawan yang ke Nias?
Jumlah pengunjungnya 4 tahun terakhir mencapai rata-rata 240 ribu orang per tahun dan proyeksi 2024 dikunjungi satu juta orang. Hal ini diyakini karena potensi wisata unggulan di Nias dapat mendongkrak jumlah wisatawan yang ada, terlebih ombak Pantai Nias menjadi salah satu ombak terbaik di dunia.
Infrastruktur pariwisata di Nias?
Kami kejar infrastruktur2 yang dalam proses perbaikan hingga Sail Nias 2019 dapat difungsikan seperti sarana dan prasarana umum, Bandara, pelabuhan, dan penginapan2 untuk wisatawan ke depannya.
Bagaimana dengan Hotel?
Kami lihat hotel2 di Nias sudah baik, cuma kami harap banyak hotel yang bertaraf internasional bisa datang ke Nias dan berinvestasi supaya banyak wisatawan yang datang.
Akses transformasi bagaimana?
Akses ke Nias makin mudah, penerbangan Jakarta–Gunung Sitoli 3x per minggu; dalam 2 jam 20 menit. Medan–Gunung Sitoli 6–7x per hari hanya 50 menit dengan pesawat jenis ATR. Juga penerbangan dari Padang–Gunung Sitoli 1x dalam 1 jam, dan Padang–Tello–Gunung Sitoli–Sibolga 3 kali seminggu.
Hanya lewat udara?
Tidak. Untuk transportasi laut dilayani dengan rute pelayaran Gunung Sitoli-Sibolga setiap hari ditempuh dalam 8 jam dan Teluk Dalam-Sibolga, Teluk Dalam-Tello-Padang, dan Gunung Sitoli-Padang.
Untuk bandara sudah internasional?
Belum; Bandara Binaka Nias baru dikembangkan, panjang landasan pacu 2.200–2.500 mt dan lebar 30 mt. Baru bisa didarati pesat Bombardier CRJ 1.000 kapasitas 100 penumpang. Bandara internasional minimal panjang landasan 2.500 mt, lebar 45 mt dengan kekuatan menahan beban 56 PCN supaya dapat didarati pesawat jenis Boeing 737-800. (N-3; Bahan dari : http://www.koran-jakarta.com/jadikan-nias-sebagai-destinasi-wisata-berkelas-dunia/)-FatchurR *