Desa Menari Semarang menyedot Wisatawan

(travel.detik.com)-SEMARANG; Desa wisata di Kab-Semarang makin beragam. Yang terbaru dan menyita perhatian wisatawan : Desa Menari. Cocok banget buat lokasi main outbound.

Salah satu desa wisata yang ramai dikunjungi Wisatawan yakni Desa Menari, Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Desa Menari berada di lereng Gunung Telomoyo. Di dusun yang jauh dari pusat ibu kota Kab-Semarang, namun pengunjung berdatangan di desa wisata ini. Kelompok sadar wisata (Pokdawis) Desa Menari menawarkan paket2 wisata dan pagelaran seni.

Sekalipun lokasinya di wilayah Kec-Getasan, untuk sampai di lokasi ini mudah dijangkau. Pengunjung yang datang secara rombongan baik menggunakan bus / mobil pribadi bisa sampai di lokasi Desa Menari ini. Kebanyakan pengunjung yang datang berombongan untuk outbond.

Ketua Pokdawis Desa Menari Trisno mengatakan, awalnya desa ini bernama Desa Wisata Tanon, namun kalah pamor dengan di Sragen, ada nama Kecamatan Tanon yang lebih populer. Ketika itu, ada orang survei mau ke sini, namun justru sampai Solo dan Sragen.

“Akhir 2012 bersama Bang Yos (aktivis pariwisata) cari branding yang lebih pas. Kemudian Desa Menari lebih pas dengan desa ini karena secara turun temurun warga sini pelestari kesenian tari rakyat,” kata Trisno saat ditemui detikTravel di sela2 memandu outbond di Dusun Tanon, Desa Ngrawan, (2/10/18).

“Menari itu akronim Menebar Harmoni Merajut Inspirasi Menuai Memori. Ini tergambar di paket2 bisa merasakan harmoni atau keselarasan dengan lingkungan, masyarakat serta yang ada di Tanon” imbuh Trisno (akrab disapa Kang Tris).

Di Desa Menari ada 6 paket wisata : Paket pembelajaran plus dolanan ndeso, paket wisata pembelajaran, paket dolanan ndeso plus, paket homestay 1 malam fun edukasi, paket homestay 1 malam fun plus edukasi dan paket homestay 2 malam plus edutainment.

Selain itu, ada paket pagelaran seni. Untuk peserta minimal 30 orang, harga per orang mulai Rp 95.000 sampai Rp 415.000, sedangkan paket pagelaran seni Rp 1,5 juta.

“Paket yang ditawarkan : Dolanan ndeso, belajar membuat produk olahan, menginap, beternak, bertani yang diharapkan muncul inspirasi dari tamu2 hadir bisa ambil semangat dari Dusun Tanon ini” kata Kang Tris yang alumni Psikologi UMS itu.

Tarian di Dusun Tanon, antara lain Topeng Ayu, Geculan Bocah, Warok Kreasi, Kuda Lumping dan Tari Eko Prawiro (tarian keprajuritan di keraton). Keberadaan Desa Wisata Desa Menari ini, meningkatkan perekonomian warga masyarakat. Setelah ada Desa Wisata, muncul pemberdayaan Pasar Tiban yang berjualan warga setempat menjual produk olahan.

Produk olahan yang dijual antara lain sabun susu, keripik adas dll. Pengunjung dan tamu yang datang kadang beli oleh2, sayuran dan produk olahan dari warga.

“Kami pernah hitung rata2 yang ikut memandu dsb saat tamu datang memberi nilai tambah 15%. Setahun 1x SHU dari Pokdarwis dibagi rata untuk 37 KK warga Dusun Tanon. Biasanya dibagi saat saparan” ujarnya.

Pada, Jumat (12/10), sekitar 97 siswa kelas VIII SMP Kristen YSKI Kota Semarang dengan didampingi beberapa guru mengadakan outdoor learning atau pembelajaran luar kelas di Desa Menari. Para siswa yang dibagi dalam kelompok2 ini dolanan ndeso dsb. Bahkan, para siswa diajak untuk ikut menari bersama-sama.

“Outdoor learning/pembelajaran luar sekolah banyak kegiatannya memainkan tradisional, kesenian, latihan gamelan dan membuat sabun. Yang dilakukan para siswa ini sebelumnya tidak diperoleh di kelas. Kegiatan ini sehabis UTS,” kata Natalia Damayanti, Wakil Kepsek Bidang Kurikulum SMP Kristen YSKI.

Salah seorang siswi SMP Kristen YSKI Selina Novelita, senang dan menarik saat mengikuti outbond karena banyak yang bisa dipelajari. “Tadi main gobak sodor, seru, kami harus bekerja sama dengan teman. Kami ke sini bisa belajar hal2 baru” tuturnya. (wsw; wsw; Eko Susanto; Bahan dari : https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4254711/desa-menari-di-semarang-yang-menyedot-perhatian-wisatawan)-FatchurR *