SelinganFR(42a)-Mittal mengutamakan pendidikan(1/5)
Seorang sahabat darii Kenjeran Surabaya (HRS-A61), ngajak diskusi tentang Mittal. Ya monggo saya coba paparkan melengkapi sajian sebelumnya di Web ini :
Dari keluarga miskin
Mungkin kita tercengang dan tertawa saat ndengar cita2 bocah fakir, ingin unt sukses, dan diakui manusia di dunia. Tapi, melalui catatan ini kita dibuat lebih tercengang, karena cita2 yang didamba bocah2 yang mustahil, ternyata benar-benar terjadi.
Lakshmi Nivas Mittal, bocah yang lahir dari Sadulpur- India, dulu tanahnya gersang, berpasir dan hanya ditumbuhi pohon2 berduri, sukses menanggalkan atribut kemiskinann dengan berpredikat “Orang asia terkaya didunia”. Perusahaan2 Baja tempat ia memfokuskan diri mengembangkan bakat dan menumpuk harta tersebar diberbagai benua.
Bocah yang terlahir dinegara yang dulu harga diri dan perekonomiannya di-acak2 dan dijungkir balikkan para kolonial, kini jumlah kekayaannya melejit jauh diatas keturunan oknum2 yang menjajah nenek moyangnya.
Mengutamakan pendidikan
Dibalik sukses dan melimpahnya hartanya, ternyata tidak jauh dari peran dan komitmen Ayahnya, Mohan, yang menomor satukan pendidikan. Bagi Mohan, pendidikan jembatan yang bisa mengentaskan kemiskinan. Melalui pendidikan mereka berpeluang memobilisasi vertikal, harta kekayaan dan penghormatan sesama manusia dan ‘ketentraman’ spiritualitas pribadi.
Setelah lulus SMA, Mittal, remaja yang tergolong cerdas dan tekun itu, dengan berbagai usaha jerih payah ayahnya, dikuliahkan di universitas St. Xavier’s College, universitas prestisius di Kolkata (Calcutta) pada masa Mittal.
Semasa menimba ilmu, dia diberi kebebasan menikmati dan menimba ilmu se-baik2nya, tetapi karena kecerdasan tinggi dan ditumpuki realitas ekonomi keluarga yang belum mapan, Mittal berusaha minta izin ayahnya untuk membantu pekerjaan. Dengan argumentasi belajar langsung, Mittal membagi waktu belajarnya sebagian digunakan turut dalam usaha ayahnya.
Mulai pukul 06.30 – 09.30 dia belajar serius di gedung pendidikan formal, sisa waktunya digunakan belajar langsung dan membantu bisnis kecil2lan ayahnya yang sejak pindah dari Sadulpur, Rajasthan ke Kolkata/ Calcutta tahun 1955 mengalami mobilitas ekonomi walau tidak begitu jauh.
Tahun 1969, lulus dari universitas St. Xavier’s College, Mittal menenggelamkan diri dan kecerdasannya bisnis Baja. Bergabung dibawah komando Ayahnya, Mittal tak lama menunjukkan prestasi2 gemilang. Periode 1970-an, Mittal aktif dan mensukseskan usaha ayahnya ketika dituntut konsumen berproduksi 20 ton Baja/tahun.
Lakshmi Mittal (right), head of Mittal Group, the world’s largest steelmaker, and Subir Raha (far left) of India’s Oil and Natural Gas Corp. celebrate the completion in July of an Indian government-approved agreement to form a new joint venture. Bersambung ……….. (https://muhdhazrie.wordpress.com/2010/04/06/tentang-lakshmi-nivas-mittal-orang-terkaya-no-4-dunia-versi-majalah-forbes/)-FatchurR
Sumber Gambar dari http://www.britannica.com