Kemuliaan Ilmuwan Vaksin Covid-19 Dari Arena Tenis

(republika.co.id)- Arena pertandingan akbar tenis Wimbeldon telah berlalu dan tak beda jauh dari putaran final pertandingan Euro 2020 yang juga diadakan di London, Inggris.

Khusus arena tenis di Wimbeldon  ini ada yang berharga. Di waktu pembukaan kejuaraan itu (28/6/2021), ada upacara yang mengharukan bagi nilai kemanusian di dunia yang diamuk pandemi Corona.

Uniknya, fokus perhatian penonton di stadion dan di luar stadion tertuju pada posisi duduk perempuan pirang berbaju merah dan berkaca mata. Dia bukan olahragawan, pesohor atau anggota kerajaan Inggris. Dia salah satu ilmuwan, bernama Dame Sarah Gilbert.

Gilbert dapat aplaus sambil berdiri dari penonton cukup lama. Di luar stadion penonton membentangkan spanduk bertulis ucapan terimakaih ke Gilbert dan timnya.

Wajar Gilbert punya arti khusus. Tak heran pembawa acara pertandingan mengumumkan dia salah satu orang yang kini berjasa, khususnya arena pertandingan tenis Wimbeldon sehingga kali ini tetap bisa disaksikan. Orang bisa bebas berdatangan, bebas berinteraksi, tanpa mengenakan masker dan jaga jarak.

Tak heran Dame Sarah Gilbert disambut, sorak sorai tepuk tangan membahana. Penonton kelas VVIP yang berada di kotak khusus anggota kerajaan, atau penonton biasa di tribun, semua menghormat sembari berdiri dan bertepuk tangan. Di Arena saat itu untuk Gilbert. Video suasana itu viral di medsos.

Uniknya, ekspresi Gilbert biasa saja, senyum simpul, ekpresi tubuh dan mimik wajah  sederhana. Pemandangan ini membuat banyak hati orang luluh padanya. Gilbert tak menunjukkan kesan jumawa sebagai pahlawan atau aneka soal bentuk pencitraan lain. Bagi dia semua biasa dan sederhana.

Tak aneh, ketika fenomena ini diunggah jurnalis Joe Pike dari media Sky News  dan meliput berjudul, “Tepuk tangan meriah di Lapangan Pusat Wimbledon untuk Dame Sarah Gilbert perancang Vaksin Oxford COVID”, semua orang terkesima. Mengharukan. Tweet itu viral dan menerima banjir pujian.

Yang terjadi pada Gilbert juga muncul di WAG di Indonesia. Kala ada pertanyaan dan jawaban soal mengapa vaksin AstraZaneca (AZ) temuan Gilbert murah. Mengapa AZ tak semahal vaksin Covid dari perusahaan Jerman BioNTech dan perusahaan AS Pfizer yang mahal. Atau Mengapa vaksin temuan Gilbert kerap disebut  Vaksin AstraZeneca-Oxford harganya lebih terjangkau?

Di antara jawaban yang diperbicangan WAG di Indonesia seperti ini:

Mengapa vaksin AZ termurah? Karena Gilbert menyerahkan hak patennya. Jadi sepantasnya umat manusia berterima kasih padanya sebab ketika butuh vaksin itu tak perlu bayar banyak uang membelinya.

Lalu apa saksinya? Di lapangan tengah stadion tenis Wimbledon situs ziarah paling klasik untuk semua penggemar tenis

Uniknya, pada turnamen itu bukan juara tenis yang diberi tepuk tangan meriah, tapi wanita yang datang menonton pertandingan dengan mengenakan baju merah. Dia salah satu penemu vaksin AZ. Namanya, Sarah Gilbert, profesor vaksinologi di Universitas Oxford.

Berkat jasanya, di bawah epidemi yang mengamuk, ketersediaan AZ menyelamatkan banyak nyawa. Meski AZ belum tentu tercanggih, Gilbert melepas hak patennya. Dia menghargai kehidupan dan kesejahteraan umat penderita lebih dari berharap pada pengembalian uang melalui temuannya.

Gilbert sukarela menyerahkan hak paten vaksinnya dan kini harga vaksin AZ murah. Hanya 2-3 dolar AS belaka. Ini terutama menjawab publikasi buruk vaksin AZ yang begitu murah. Beda dengan vaksin Corona lain, vaksin AZ murah karena dijual berharga sekedar mengganti biaya produksi .

Gilbert melepaskan hak paten, berati dia kehilangan potensi dapat uang. Dia tak dapat uang dari penjualan vaksin itu. Dia sumbangkan untuk umat manusia. Dame Sarah Gilbert sosok luar biasa. Dia wanita hebat.

Dan penonton di lapangan utama Stadion Tenis Wimbley, London, jadi saksi.Terima kasih Dame Sarah Gilbert beserta tim ilmuwan dari Universitas Oxford, Inggris. Di balik rakus dunia, karena ada perusahaan memperdagangkan serta memonopoli vaksin Covid-19, mereka memberi contoh keteladanan sempurna.

(Muhammad Subarkah; Jurnalis Republika; Bahan dari : https://republika.co.id/berita/qwed3j385/kemuliaan-ilmuwan-vaksin-covid19-dari-arena-tenis-wimbeldon)-FatchurR *