Survey John Hopkins 34 Persen Masyarakat Menolak Di Vaksin

Survey John Hopkins 34 Persen Masyarakat Menolak Di Vaksin(beritasatu.com/kesehatan)-JAKARTA; Survey terbaru John Hopkins menyebutkan 34% warga Indonesia menolak divaksinasi Covid-19. Beberapa alasan karena cemas tentang efek samping serta menunggu apakah vaksin aman untuk tubuh seseorang.

Merespons hal itu, Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadiia Tarmizi mengatakan, hasil survei itu jadi masukan bagi pihaknya untuk perbaikan kebijakan. Pasalnya, Kemenkes juga menerima banyak survei terkait vaksinasi yang dilakukan lembaga lain.

“Prinsipnya, kita lihat secara umum survei ini mengatakan ada yang ragu dan gak mau divaksin. Tentu jadi tugas kita mengejar dulu percepatan vaksinasi,” kata Nadia saat dihubungi Beritasatu.com (16/10/2021).

Masyarakat yang menolak/belum siap vaksin Covid-19 akan di edukasi dengan contoh nyata. Kemenkes fokus mempercepat vaksinasi pada masyarakat yang mau, dengan begitu ada contoh bagi orang lain. Saat ini, animo masyarakat yang bersedia divaksin lebih tinggi daripada kelompok yang menolak.

Nadia menuturkan, Balitbangkes Kemenkes juga mensurvei serupa dan mendapatkan ada sekitar 7% masyarakat menolak dan ragu-ragu untuk divaksin Covid-19.

“Ada survei oleh Badan Litbangkes Kemenkes ± angka sama,etapi tak sebesar hasil survei lembaga lain. Angka sudah lebih menurun bagi menolak/ragu-ragu di bawah 10%, yakni pada kisaran 7%,” paparnya.

Segala upaya dilakukan Kemenkes. Sebab, sejak ada program vaksinasi Covid-19 muncul gerakan anti vaksin atau penolakan dari masyarakat yang ragu-ragu.

Cakupan vaksinasi kelompok rentan (Lansia) masih rendah. Untuk itu, Kemenkes mengajak pihak seperti tokoh agama dan swasta untuk mendorong percepatan vaksinasi kelompok lansia. Dengan mendorong kepala desa dan kelurahan untuk mendata lansia di wilayahnya melakukan vaksinasi dengan pengaturan.

“Semua di data, dan divaksin door to door atau kami ajak swasta dalam pelaksanaan vaksinasi pada lansia. Biasa saja swasta memberi sesuatu ke para lansia untuk memotivasi mereka bisa divaksin,” ucapnya.

Kemenkes juga mendorong pemda. Pasalnya, penurunan level penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-2 selain mempertimbangkan indikator PPKM yang ada juga harus dibarengi indikator capaian vaksinasi termasuk untuk kelompok rentan seperti lansia.

Lebih lengkapnya bisa anda lihat melalui Artikel ini yang telah tayang di https://www.beritasatu.com/kesehatan/841549/survei-john-hopkins-sebut-34-masyarakat-menolak-divaksin-ini-respons-kemenkes?utm_source=populer&utm_medium=article&utm_campaign=Terpopuler (Maria Fatima Bona; LES;  Bahan dari  : BeritaSatu.com-FatchurR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita