Dilahirkan kembali
Ada banyak yang beranggapan bahwa orang yang baru saja dilahirkan seperti selembar kertas yang masih putih bersih. Maksudnya, manusia lahir dalam keadaan tidak berdosa. Seiring bertambahnya usia, ia mulai berbuat dosa, dan oleh karena itu, ia disebut manusia berdosa.
Sedangkan anggapan lain mengajarkan bahwa sejak dalam kandungan ibunya manusia sudah berada dalam dosa. Ia disebut berdosa bukan karena perbuatannya, melainkan karena keberadaannya. Sama seperti seekor kucing, ia disebut kucing bukan karena dapat mengeong, melainkan karena keberadaannya, Ia disebut kucing. Tidak mampu mengeong pun, ia tetap disebut kucing.
Karena manusia disebut berdosa bukan karena perbuatannya, tidak satupun perbuatan yang ia dapat lakukan untuk menghapuskan dosanya. Sama seperti tidak ada satu perbuatan pun yang dapat dilakukan oleh si kucing untuk menjadikan dirinya bukan kucing.
Satu-satunya jalan hanyalah bila ia diciptakan kembali. Dengan demikian, ia memiliki keberadaan yang baru.
Sudahkah anda dilahirkan kembali? (Andre Wahjudibroto)






Jl. kedungsari 117-119 Surabaya
Telp. (62-31) 5312215-5353183-4
Fax. (62-31) 5312636
Buletin Media Alumni bag. 1, 


Menurut saya, kita akan “dilahirkan kembali” tanpa dosa, bila kita bisa menekan ego kita ke titik nol . Karena dengan berhasilnya kita menekan ego ke titik nol, maka kita akan bersatu dengan Tuhan Pencipta Alam Semesta ini. Agama dengan segala macam perangkatnya, bukan jaminan untuk kita terbebas dari dosa, Demikian, minimal menurut cara berpikir saya. Any commnet ?