Minyak Blok Cepu Sekarang Jadi Andalan RI
(cnnindonesia.com)-JAKARTA, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi siap jual (lifting) minyak yang dioperasikan Exxon Mobil Indonesia ini 220 ribu barel/hari (bph).
Lifting ini setara dengan 29,53% realisasi pada periode yang sama, 745 ribu bph, dan meningkat 5% dari rata2 tahun lalu yang 209 ribu bph. Dengan realisasi ini, rata2 lifting Blok Cepu melampaui Blok Rokan, Riau yang jadi andalan Indonesia. Pada Januari-Maret 2019, rata2 produksi Blok Rokan 197 ribu bph atau turun 6% dari rata2 tahun lalu yang 209,47 ribu bph.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan produksi Cepu wajar menyalip Blok Rokan. Pasalnya, tren produksi Blok Cepu menanjak karena masuk kategori sumur baru. Exxon Mobil menemukan lapangan Banyu Urip, di Blok Cepu, dengan cadangan 450 juta barel. Lapangan ini berproduksi 2008 berkapasitas 20 ribu barel per hari (bph) di 2009, dan terus naik.
Awal Desember 2018, cadangan Blok Cepu meningkat setelah operator memperbarui data seismik reprocessing guna meningkatkan gambaran di bawah permukaan tanah. Cadangan Lapangan Banyu Urip menanjak dari 729 juta barel jadi 823 juta barel.
Produksi Blok Rokan telah berada pada fase melandai secara alami. Karenanya, perlu upaya ekstra untuk menahan laju penurunan produksinya.
Beberapa tahun lalu, produksi Blok Rokan menyentuh 700 ribu hingga 1 juta bph. “Cadangan (Blok Cepu) masih besar sehingga hanya dilubangi sudah nyembur. Kalau Blok Rokan perlu di-hisap2 dulu,” ujar Dwi di kantor Kementerian-ESDM, Kamis (4/4).
Tjip menilai wilayah Blok Rokan masih potensial, terutama di area yang belum dijamah. Untuk itu, SKK Migas terus berdiskusi dengan PT Pertamina, operator yang akan memegang operasional Blok Rokan setelah masa kontrak Chevron Pasifik Indonesia pada 2021 habis.
“Kayak di Blok Saka Kemang tahu2 ada temuan. Nah ini diharapkan demikian” ujarnya. Sebagai informasi, pencapaian lifting migas selama 3 bulan pertama 2019 sebesar 1,814 juta barel setara minyak per hari (boepd) atau 94,6% dari target APBN 2019 yang dipatok 2,205 juta boepd.
Jika dirinci, realisasi lifting minyak dan kondensat 745 ribu barel/hari (bph) atau setara 94,6% dari target APBN 2019, 775 ribu bph. Realisasi lifting gas bumi tercatat 1,069 juta boepd. Realisasi ini hanya 93,8% dari target APBN 2019 yang ditargetkan 1,25 juta boepd. (sfr/agt; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190404155022-92-383420/produksi-minyak-blok-cepu-sekarang-jadi-andalan-ri)-FatchurR *