Bahasa Cinta dengan Memberi hati

Seorang pemuda bermimpi, dia bisa lihat hati semua orang. Dia sangat takjub saat melihat hatinya sendiri yang bentuknya bagus, mulus & bercahaya. Dia lihat hati orang lain tidak ada yang sebagus miliknya, Hal itu membuatnya sangat bangga. 

Suatu saat dia heran melihat hati seorang Nenek tua berukuran besar, bentuknya tidak beraturan & ada banyak lubang menganga. Dia bertanya ke wanita itu: Mengapa hati anda berbentuk seperti itu? Mengapa tidak sempurna seperti hati saya? katanya dengan nada pamer.

Wanita itu menjawab lembut: Itu mungkin karena kamu terlalu muda nak & belum terlalu paham dunia ini. Setiap saya mencintai seseoanrg, saya mencungkil hati ini untuk diberikan padanya, Juga saat saya menolong orang, akan ada hati yang saya bagikan padanya. Saat saya muda, saya memiliki banyak sahabat yang membuat saya harus mengiris hati ini untuk dibagikan ke mereka.

Saat saya menikah & memiliki anak, hati saya hampir habis tersayat2 demi memahami suami & membesarkan anak2 saya.

Namun ada saat dimana orang2 juga membagi hatinya kepada saya. Mereka juga belajar mengiris hatinya untuk dibagikan kepada saya & menutup luka2 yang ada, meski tidak semua berbuat demikian.

Itu sebabnya mengapa hati saya lebih besar beberapa kali lipat dari hatimu dan ada beberapa luka yang menganga di hati ini.

Perkataan wanita tua itu membuat pemuda itu tercengang, lalu mulai menyadari bahwa hati wanita itu yang lebih sempurna. Setiap luka & lubang di hati wanita itu berbicara tentang cinta & ketulusan, sedangkan tambalan & banyak tumpukan berbicara tentang dobel porsi kasih yang didapat karena cinta & ketulusannya. Inilah yang berkenan di hadapan Tuhan.

Cinta & ketulusan hati yg dibagikan kpd sesama adalah hal yg paling didambakanNya ada pada diri kita, bkn sekedar beribadah & berdoa. Sudahkah hati kita byk tercungkil demi dibagikan kpd orang lain? Hati yang Sempurna Adalah Hati Yang Banyak Terluka Karena Berkorban Mengasihi Orang Lain.

Effendy Hartono-A68 sumber dari grup WA-A68)-FR